Irigasi Banda Kuok Cupak Kabupaten Solok Kembali Tertimbun Longsor, Perlu Penanganan Serius Pemda

16 hours ago 4

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

Solok, Klikpositif – Musibah longsor yang terjadi pertengahan Juli 2025 lalu membuat aliran irigasi utama di Jorong Tangah Padang Nagari Cupak terputus. Nyaris dua minggu, lahan pertanian warga di tiga jorong tidak mendapatkan pasokan air.

Kondisi ini juga diperparah dengan musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Solok sejak 3 bulan terakhir. Sawah warga yang selama ini mengandalkan irigasi Banda Kuok mengalami kekeringan.

Baca Juga

Di awal kejadian longsor, anggota DPRD Kabupaten Solok, Dedi Fajar Ramli bersama warga sempat melakukan gotong royong secara manual. Namun, banyaknya volume material tidak cukup dengan tenaga manusia.

Satu unit alat berat mini swadaya anggota DPRD dan masyarakat setempat diturunkan untuk mengangkat material tanah dari dalam sungai. Kendati demikian, arus air melalui irigasi Banda Kuok belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan areal pertanian warga.

“Banda Kuok tidak hanya mengairi sebagian sawah di Jorong Tangah Padang, namun juga Sawah Taluak hingga Jorong Pasar Usang Nagari Cupak. Jadi keberadaan irigasi Banda Kuok sangat penting bagi warga,” kata Dedi saat di lokasi, Minggu (3/7/2025).

Dalam kesempatan itu, juga turun langsung Kabid pengairan Dinas PUPR Kabupaten Solok dan UPT Balai Air Kecamatan Gunung Talang.

Dedi mengatakan, longsor Banda Kuok perlu penangan secepatnya oleh Pemerintah daerah, karena dikhawatirkan terjadi lonsor susulan yang lebih besar. Bahkan, peristiwa longsor di lokasi tersebut sudah sangat sering terjadi.

Tebing sungai setinggi 15 meter tersebut sewaktu-waktu bisa kembali longsor. Selain mengancam keselamatan warga, juga berpotensi merusak badan sungai dan memutuskan aliran irigasi utama di daerah tersebut.

“Terimakasih, pemerintah daerah sudah turun langsung melakukan peninjauan pada perbaikan irigasi Banda Kuok. Ke depan, tentu perlu solusi yang tepat agar tidak terjadi lagi longsor, dan akses air irigasi sawah warga tidak terputus,” paparnya.

Menurutnya, selain perlu pembangunan laydam penahan Tebing untuk mencegah longsor, juga butuh pemasangan box culver di sepanjang area yang rawan longsor. Kendati suatu saat terjadi longsor, tidak memutus air irigasi warga.

“Semoga menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk perbaikan. Pengurus P3A juga telah mengajukan surat ke Bupati melalui PUPR, sekira 10 hari lalu. Mudah-mudahan kondisi ini segera bisa diselesaikan, dan petani tidak lagi was-was terhadap kebutuhan air lahan pertanian,” tutupnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news