Jajaki Sister Village, Pejabat Kedubes Jepang Kunjungi Desa di Sleman

2 weeks ago 13

Jajaki Sister Village, Pejabat Kedubes Jepang Kunjungi Desa di Sleman Tanaka Motoyasu selaku Director of Political Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Noor Huda Ismail saat membuat mainan di pelataran Literasi Desa Tumbuh. - Istimewa.

Harianjogja.com, JOGJA—Jepang menjajaki potensi kerja sama Sister Village dengan mengunjungi Betakan, Sumberrahayu, Modyudan, Sleman tepatnya di pelataran sebuah yayasan nirlaba Literasi Desa Tumbuh.

Kegiatan yang digelar Sabtu (23/8/2025) itu dikemas dengan diskusi bertajuk Potensi Kolaborasi Desa Indonesia–Jepang, Konsep Sister Village, dan Peluang Kerja Sama Lintas Budaya dengan narasumber Tanaka Motoyasu selaku Director of Political Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.

BACA JUGA: Ini Penyebab Kopdes Merah Putih Belum Bisa Ajukan Pinjaman

Tanaka Motoyasu dalam kesempatan itu menyampaikan terkait tingginya potensi bencana di Jepang. Sektor pendidikan menjadi salah satu yang masuk dalam upaya untuk membantu pencegahan risiko bencana. Tataran teknis pendidikan di Kepang melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko bencana.

"Upaya pengurangan risiko di Jepang sangat diperhatikan, setiap tahunnya sekolah harus mengadakan simulasi bencana sebagai antisipasi bencana,” ungkap Tanaka Motoyasu.

Founder Literasi Desa Tumbuh Noor Huda Ismail mennilai kerja sama Sister Village membuka ruang diplomasi rakyat. Desa bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang bisa berkolaborasi lintas negara. Dalam konteks ini Jepang memiliki pengalaman panjang dalam literasi bencana dan penguatan komunitas.

"Sementara desa-desa kita punya tradisi gotong royong dan literasi budaya. Pertemuan ini adalah titik awal untuk menjembatani dua kekuatan itu," Ucapnya.

Ia memastikan setiap kegiatan di Literasi Desa Tumbuh memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Para ibu desa dilibatkan untuk menjual makanan tradisional sekaligus menyediakan konsumsi bagi peserta, sehingga kegiatan itu tidak hanya memperkuat jejaring diplomasi, tetapi juga menghidupkan UMKM dan ekonomi desa.

BACA JUGA: KPK: Ketua Kadin Kaltim Terima Suap Rp3,5 Miliar dari Rudy Ong Chandra

Kegiatan itu juga dihadiri berbagai lembaga pendidikan alternatif seperti Narapuspitan, Sanggar Anak Alam Nitiprayan dan Lebah Putih, praktisi di bidang perlindungan anak -LPA Klaten, hingga pemerintah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DIY.

“Sebagai warga desa, saya bangga bisa terlibat dalam acara ini. Tidak hanya belajar tentang Jepang, kami juga mendapat kesempatan untuk mengembangkan UMKM melalui penyediaan makanan. Harapan kami, kerja sama Sister Village nantinya terlaksana dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari," kata Ismiyati, warga lokal di Betakan, Sumberrahayu, Moyudan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news