Jelang Lebaran, Satpol PP Bantul Intensifkan Penertiban Anak Jalanan dan Pengemis

4 hours ago 1

Jelang Lebaran, Satpol PP Bantul Intensifkan Penertiban Anak Jalanan dan Pengemis Aktivitas razia dan penertiban komunitas anak punk, anjal dan pengamen di seputaran wilayah Kabupaten Bantul oleh Sat Pol PP setempa belum lama ini. Dok. Ist

Harianjogja.com, BANTUL – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul mengintensifkan operasi penertiban terhadap anak jalanan (anjal), pengemis, dan komunitas anak punk di wilayahnya, terutama jelang Lebaran.

Kepala Satpol PP Bantul, Raden Jati Bayubroto mengungkapkan, penertiban ini dilakukan karena meningkatnya laporan masyarakat terkait aktivitas mereka yang dianggap mengganggu ketertiban umum.

"Kalau mereka meminta di jalan dan tidak diberi, mereka tetap menunggu dengan jarak yang sangat dekat. Bahkan, jika ada pengendara yang tidak merespons, terkadang mobilnya diketuk atau dipukul," ujarnya, Jumat (14/3/2025). 

BACA JUGA: Pengemis dan Anjal Musiman di Jogja Siap-Siap Digaruk Aparat

Dalam operasi yang telah berjalan sejak awal bulan ini, Satpol PP telah menertibkan lebih dari 50 anak punk, sementara jumlah pengamen yang ditertibkan lebih tinggi dari itu. "Setiap hari kami melihat lebih dari Rp100.000 yang beredar dari masyarakat kepada mereka. Ini yang membuat mereka betah di Bantul," katanya.

Untuk anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal tetap, Satpol PP bekerja sama dengan camp assessment Pemda DIY. "Kalau mereka benar-benar tidak memiliki rumah, kami serahkan ke camp assessment. Tapi kalau anak punk, mereka umumnya memiliki KTP dan tempat tinggal, sehingga biasanya hanya kami pulangkan melalui terminal," jelasnya.

Namun, pihaknya mengakui bahwa banyak dari mereka yang kembali lagi ke Bantul setelah beberapa waktu. "Ada yang ternyata kembali lagi. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami," imbuhnya.

Selain pengemis dan anak jalanan, Satpol PP juga mengamati fenomena pengamen yang menggunakan sound system. "Beberapa warga melaporkan bahwa suara dari pengamen dengan sound system ini cukup mengganggu," katanya.

BACA JUGA: Atasi Gelandangan dan Pengemis Selama Ramadan, Satpol PP Sleman Patroli 24 Jam

Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti potensi keterkaitan komunitas anak punk dengan penyalahgunaan narkoba. "Kami melihat pola kehidupan mereka sangat bebas dan berpotensi terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, meskipun kami belum pernah melakukan tes langsung," ungkapnya.

Beberapa titik yang kerap menjadi lokasi berkumpulnya anak punk antara lain di area Manding, Bakulan, hingga Parangtritis. "Di Manding selalu ada, kalau dikejar mereka biasanya bergerak ke Bakulan dan Parangtritis. Kami sering kejar-kejaran dengan mereka," jelas dia.

Satpol PP Bantul mengaku berupaya menertibkan keberadaan anak jalanan, pengamen, dan pengemis agar tidak menimbulkan keresahan masyarakat, terutama jelang libur Lebaran. Ia pun mengimbau warga untuk tidak memberi uang secara langsung kepada mereka, karena hal ini justru dapat memperpanjang permasalahan sosial yang ada.

"Penanganan yang lebih komprehensif perlu dilakukan agar mereka bisa mendapatkan solusi yang lebih baik, bukan sekadar diberi uang di jalan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news