Jorong Tabek Bangkit Bersama Astra

2 hours ago 4

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

KLIKPOSITIF- Jorong Tabek sekarang, bukanlah jorong yang dulu terbelakang, dan jauh dari kata kemajuan. Namun, kini telah berkembang, dan mandiri bersama Astra melalui program Kampung Berseri Astra (KBA). Mandiri dalam mendongkrak ekonomi masyarakat.

Jorong Tabek adalah salah satu kampung administratif di Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hilir Gumanti, Solok, Sumatera Barat. Jorong yang dulunya, jauh dari kata kemajuan, kini bangkit dan mulai berinovasi dengan sejumlah produk UMKM, secara mandiri.

Kemajuan tersebut, bukan serta merta terjadi seperti membalikan telapak. Kampung yang terletak di ujung selatan Kabupaten Solok, itu bangkit setelah menerima bantuan melalui program KBA, sejak 2016, silam.

Kasri Satra pria 47 tahun, yang merupakan sebagai Ketua Penggerak KBA Jorong Tabek, mengatakan sejak mendapatkan program Astra. Kini, Jorong yang terbelakang dari kemajuan itu, telah mampu mengelola potensi yang ada, tidak UMKM, namun juga pendidikan pariwisata.

Dari sektor pendidikan, Jorong Tabek, saat ini memiliki Rumah Pintar. Menurut Kasri, Rumah Pintar yang dikelola melalui kelompok KBA Tabek ini aktif dalam mendukung ekstrakurikuler anak-anak di Jorong Tabek, seperti bahasa Inggris, Jepang dan kesenian kebudayaan.

Rumah pintar tersebut, selain menjadi pusat ekstrakurikuler masyarakat, juga menjadi pusat diskusi kegiatan KBA dan sejumlah kegiatan adat di Jorong Tabek.

Selain itu, sejumlah produk UMKM lahir dari Jorong ini, seperti gula semut dari gula aren dan gula tebu. Selain itu, juga ada Bank Sampah, termasuk tour wisata khusus.

“Alhamdulillah, berkat dukungan Astra melalui program KBA Berseri Astra, Jorong Tabek bisa mandiri, baik pendidikan, pariwisata, maupun UMKM,” ungkap Kasri.

Tertinggal dan Termiskin

Jorong Tabek adalah desa pelosok yang terletak di bagian ujung Kabupaten Solok. Jorong yang terletak sekitar 1200 mdpl dari laut ini, memiliki penduduk sebanyak 546 kepala keluarga. Padat benar. Tapi, dulu jauh dari kata kemajuan. Bahkan, Kasri Satra, menyebut, kampung termiskin di Sumatera Barat.

“Tidak ada jalan (koneksi), semua akses tertutup, membuat kampung ini kampung termiskin di Sumatera Barat,” terangnya.

Ia menjelaskan, kondisi itu, tidak terlepas dari kondisi kultur masyarakat di Jorong Tabek itu sendiri, terbelakang yang jauh dari segala akses, baik infrastruktur, pendidikan serta sentuhan program pemerintah.

Menurut, Kasri Satra, dulu dengan kondisi itu, penduduk Jorong Tabek sendiri bahkan malu mengaku, dari Jorong Tabek. Tapi, sekarang itu sudah tidak lagi, masyarakat Jorong Tabek sudah bersatu dan mampu memperlihatkan kreativitasnya, potensi alam, UMKM, hingga budayanya.

Bahkan kini, Jorong Tabek memiliki Koperasi Bersama dengan aset Rp 17 miliar. Hal itu, bangkit setelah Jorong Tabek terkoneksi dengan Astra dan mendapat dukungan penuh melalui program KBA.

“Jadi di Tabek ini. Tidak perlu ada Bank, semua permodalan sudah ditanggung oleh koperasi. Apapun kegiatan apapun aktivitas masyarakat, segala pendanaan bisa melalui koperasi. Yang disebut Koperasi Ekonomi Desa Tabek,”

“Dari inovasi sana lahir kemandirian ekonomi (bersama Astra). Sekarang masyarakat Tabek tidak lagi jadi olok-olak dengan kemiskinannya, dan sekarang Tabek dikenal dengan kemandiriannya,” jelasnya.

Suasana KBA Jorong Tabek (Kiki Julnasri/Klilpositif)

Jorong Tabek dengan Astra

Kampung Berseri Astra (KBA) adalah program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui integrasi empat pilar program, mulai Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan, dalam satu wilayah kampung.

Perwakilan Astra, Ranang, mengatakan, dari program ini, Astra melirik Jorong Tabek sebagai salah satu desa memiliki hal tersebut. Melalui, assessment dan penilaian, Astra memilih Jorong Tabek bersama 1500 kampung Berseri Astra dan Sejahtera Astra yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Hal itu, sudah berjalan selama 8 tahun, sejak 2016 silam.

“Ya, kita melihat di sini ada potensinya, penggeraknya juga ada. Kemudian hasil produksinya, juga ada, infrastrukturnya juga. Nah, akhirnya setelah assessment kita desain untuk menjadi salah satu kampung yang kita bisa selama 5 tahun,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, khusus untuk KBA Jorong Tabek, selain UMKM, Astra juga fokus memberikan dalam mendukung pendidikan anak-anak berprestasi, hingga kini terus berjalan. Sedikitnya, Astra menyalurkan setiap semester untuk 38 siswa, mulai dari SD, SMP dan SMA.

“Beasiswa berkelanjutan. Berkesinambungan dengan Kampung Berseri Astra dan Sejahtera Astra. Nanti, akan mengikuti dari kampung dan kebutuhan,” terangnya.

Produki UMKM Gula Semut KBA Jorong Tabek yang Tembus Pasar Nasional

Kemandirian Jorong Tabek Lewat KBA

Melalui program pembinaan Astra, Jorong Tabek, hingga kini mampu mempertahankan setiap bantuan dan pembinaan yang diberikan Astra. Saat ini, Jorong Tabek, tidak hanya mandiri dengan UMKMnya, tapi juga pariwisatanya.

“Ya, saat selain Koperasi, kita juga ada rumah produksi gula semut, Bank Sampah, dan tour wisata khusus, dalam negeri dan luar negeri,” terangnya.

Lewat program KBA, Jorong Tabek yang dulunya, petani aren hanya mampu memakan paling banyak sehari 25 kilogram. Kini, telah bisa 1 ton, setelah ada program bantuan dan binaan dari astra.

“Ya, dulu bisa dibayangkan, dalam satu hari gula aren itu hanya bisa dipanen warga hanya 25 kilogram. Kini, setelah bekerja sama dengan Astra, kita bangun inovasi telah bisa mencapai 1 ton per hari itu sudah biasa,” terangnya.

Pengrajin Rumah Bank Sampah KBA Jorong Tabek

Kasri Satra mengaku, sangat berterima kasih telah mendapat program Astra tersebut. Ia berharap, melalui program Astra tersebut, bisa melahirkan Jorong-Jorong Tabek lainnya, di Sumatera Barat, bahkan Indonesia.

Ia mengatakan, Astra hadir dengan programnya, bukan membantu Kampung atau desa yang setengah hati. Tapu, desa-desa yang mempunyai cita-cita besar dengan pergerakanya.

Dari itu, semua, Jorong Tabek, saat ini, telah memiliki sejumlah usaha, baik dari sisi UMKM mengolah gula aren menjadi gula semut, bank sampah non organik, organik dengan produksi maggot-nya, produk tepung jahe, hingga usaha Kolam Ikan dan Ternak hanya yang dikelola KBA Jorong Tabek.

“Jadi Astra ini, sifatnya dia mendorong barang (desa) yang sedang berjalan. Bukan mendorong barang yang sedang berdiri. Dari itu, semoga ini jadi motivasi untuk Jorong atau desa lainnya, bangkit menjadi mandiri lewat program Astra,” ujarnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news