Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab

8 hours ago 5

Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab Ilustrasi program padat karya. / Antara

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kegiatan padat karya di Gunungkidul di tahun mengalami penurunan drastis. Pasalnya, hanya ada delapan kegiatan, sedangkan 2024 mencapai 195 lokasi pelaksanaan padat karya.

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Nanang Putranto mengatakan, program padat karya di tahun ini tidak sebanyak dengan kegiatan di 2024. Menurut dia, di 2025 sebenarnya tidak ada program padat karya, tapi adanya edaran dari Kementerian Dalam Negeri, yang merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden No.1/2025 tentang Efisiensi Anggaran, maka program diadakan.

“Selain ada pemangkasan, intinya Pemkab juga membantu pengendalian inflasi daerah melalui perluasan kesempatan kerja. Ini sejalan dengan edaran dari Kemendagri, makanya program padat karya tetap diadakan di 2025, meski saat pembahasan APBD tidak ada rencana tersebut,” kata Nanang, Jumat (9/5/2025).

Dia menjelaskan, padat karya yang dilaksanakan di tahun ini hanya di delapan lokasi. Total alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp450 juta, atau setiap titiknya ada anggaran sekitar RP56 jutaan.

BACA JUGA: Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya

Adapun titik untuk pengerjaan juga masih dalam pembahasan hingga sekarang. “Nanti kalau sudah pasti lokasi padat karyanya, kami informasikan lebih lanjut,” katanya.

Menurut Nanang, program padat karya di tahun ini lebih sedikit ketimbang pelaksanaan di 2024. Tahun lalu, total ada 195 kegiatan yang terlaksana.

“Tahun ini hanya bersumber dari APBD Kabupaten. Sedangkan, dari APBD DIY belum ada untuk padat karya di 2025,” katanya.

Disinggung mengenai turunnya volume pelaksanaan padat karya di tahun ini, ia mengakui program banyak terlaksana karena dibiayai oleh Pemda DIY.

Di sisi lain, pelaksanaan juga berasal dari aspirasi anggota DPRD provinsi, yang kebetulan tahun lalu bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. “Memang tahun lalu, program padat karya banyak yang dibiayai dari APBD provinsi,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono mengatakan padat karya di tahun ini tidak hanya volume, tapi anggarannya juga berkurang. Di sisi lain, jumlah tenaga kerja yang dilibatkan juga tidak sebanyak di 2024.

Menurut dia, tahun lalu di setiap titiknya ada sekitar 50 warga yang dipekerjakan untuk kegiatan padat karya. Namun, untuk 2025, pelaksanaan hanya melibatkan 23 orang per titik. “Ini wajar karena anggarannya juga besarannya lebih banyak yang dialokasikan tahun lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news