Ilustrasi kompos. - Freepik
Harianjogja.com, JOGJA--Kemantren Kotagede mengelola sampah organik dengan menggunakan lodong sisa dapur (Losida) menjadi kompos. Pengolahan sampah tersebut dilakukan untuk mengurangi tumpukan sampah organik yang ada
Pelatih pengolahan sampah, Sri Martini menyampaikan pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi dan solusi praktis bagi masyarakat dalam mengelola sampah organik rumah tangga secara mandiri dan berkelanjutan.
"Melalui Losida diharapkan masyarakat diharapkan dapat mengelola sampah organik rumah tangga secara mandiri," katanya, Senin (7/7/2025).
Menurutnya sampah rumah tangga yang terus meningkat dari waktu ke waktu, khususnya sampah organik yang mencapai sekitar 60% dari total timbulan, menjadi persoalan serius yang perlu ditangani. Dia menilai, pengelolaan sampah secara mandiri di tingkat rumah tangga yang optimal berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Karena itu menurutnya diperlukan inovasi sederhana namun efektif untuk mengurangi dan mengolah sampah organik langsung dari sumbernya. Karena itu menurutnya Losida dapat menjadi solusi untuk pengelolaan sampah tersebut.
BACA JUGA: KA Sancaka Dilempar Batu di Klaten, 2 Penumpang Terluka
Dia menuturkan Losida merupakan wadah fermentasi limbah dapur skala rumah tangga yang dapat digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.
Proses pengelolaan menggunakan LOSIDA cukup sederhana. Sampah dapur diurai oleh mikroorganisme dalam waktu sekitar 2–4 minggu dan menghasilkan kompos padat dalam berbagai bentuk seperti padat lembik dan padat kering. Selain itu, larva maggot juga dapat membantu mempercepat penguraian bahan organik.
Dengan metode pengolahan tersebut, menurutnya sampah yang diolah tidak menimbulkan bau.
"Harapannya masyarakat lebih peduli dan aktif dalam pengelolaan sampah dari rumah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News