Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 400 responden diikutsertakan dalam kajian untuk pengoperasian Trans Jogja jurusan Wonosari. Meski demikian, hingga sekarang belum ada kepastian kapan wacana rute baru akan dioperasikan.
BACA JUGA: Trans Jogja Direncanakan Mengaspal sampai Gunungkidul
Kepala Bidang Angkutan dan Terminal, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Sigit Wijayanto mengatakan, wacana menambah rute baru Trans Jogja ke Gunungkidul merupakan inisiatif dari Komisi C DPRD DIY. Meski demikian, hingga sekarang masih dibahas di tingkat provinsi dengan DPRD DIY.
“Masih wacana karena kepastian juga menunggu keputusan dari DPRD DIY,” kata Sigit, Jumat (4/7/2025).
Meski masih sebatas wacana, ia memastikan ada keseriusan untuk mewujudkan perluasan jarangan layanan Trans Jogja. Hal ini dibuktikan adanya kajian yang melibatkan respondes yang berasal dari Masyarakat.
Total ada 400 orang yang diikutkan dalam survei untuk mewujudkan pelayanan tersebut. “Hampir semua sepakat dan menginginkan adanya transportasi yang nyaman dan bisa tepat waktu didalam pelayanan maupun jadwalnya,” katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan, ide membuka jalur baru Trans Jogja dengan rute Jogja-Wonosari sudah muncul sejak awal 2025. Wacana ini sudah ditindaklanjuti dengan pembuatan kajian serta pembahasan di DPRD DIY.
“Penentu kebijakan jadi tidaknya rute baru ke Gunungkidul berada di tangan anggota DPRD DIY. Tapi, kami berharap bisa direalisasikan untuk memberikan layanan transportasi ke Masyarakat,” kata Irawan.
Dukungan ini juga tidak lepas dari hasil kajian yang melibatkan korespondensi dari Masyarakat yang meminta adanya ketepatan waktu dalam pelayanan. Di sisi lain, juga sudah ada kajian tentang jumlah armada yang dipersiapkan.
Berdasarkan kajian tersebut, dibutuhkan sekitar 25 armada untuk mendukung pengoperasian rute baru Jogja-Wonosari. Meski demikian, sambung Irawan, tidak semua armada dioperasikan serentak karena jadwal pengoperasikan disesuaikan dengan jam-jam sibuk.
Menurut Irawan, pengoperasian jam sibuk saat pagi mulai pukul 06.00-08.00 dan sore pukul 15.00-18.00 WIB akan dioperasikan sebanyak 18 armada. Sedangkan pada saat waktu normal atau off peak hanya diterjunkan delapan armada.
“Off peak ini berlangsung siang hari, sehingga untuk efektivitas operasional juga dilakukan penyesuaian jumlah armada yang diturunkan,” katanya.
Ditambahkan dia, didalam pembahasan rute baru ini juga melibatkan pihak organda, khususnya pemilik PO bus yang melayani rute Jogja-Wonosari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah dalam pengoperasian Trans Jogja yang dimiliki oleh Pemerintah DIY.
“Tetap akan dilibatkan dan nanti seperti apa partisipasinya masih butuh koordinasi dan pembahasan lanjutan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News