PADANG, KLIKPOSITIF – Pemerintah Kota Padang terus menggaungkan upayanya menjadikan kota ini sebagai Kota Gastronomi. Hal ini didukung oleh kekayaan kuliner khas yang juga syarat dengan budaya dan sejarah yang Panjang di kota ini.
Tim percepatan pembangunan daerah Kota Padang, Prof.Dr Ir.H. James Hellyward, M.S., ASEAN.Eng mengatakan, Kota Tua Padang memiliki potensi besar untuk menunjang pariwisata di Kota Padang dan juga Sumatera Barat.
“Keunikan arsitektur bangunan bersejarah dan atmosfer budaya yang kuat menjadikan kawasan ini sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya saat di hubungi di Padang, Rabu, 20 Agustus 2025.
Ia mengatakan, masing-masing negara memiliki ciri khasnya, baik berupa kuliner ataupun lainnya. Sumatera Barat sendiri menurutnya juga sudah dikenal dengan Randangnya yang sudah dilevel dunia sejak beberapa tahun lalu.
“Namun muncul kita sebagai kota tua yang penuh dan syarat budaya dan sejarah tak banyak yang punya. Dan kita, Kota Padang memiliki sejarah yang panjang dan lama terkait hal ini, sehingga ini menjadi modal kuat untuk kita,” terangnya.
Ia mengatakan, di Kota Tua Padang ada empat etnis yang berbaur setiap harinya, yakni Suku Minang, Nias, India, dan Tionghoa. Keempat suku ini hidup dan setiap hari berada di Kota Tua.
“Disisi lain, Kota Tua Padang memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh kota tua-kota tua yang ada di dunia. Kota tua ini didukung oleh beberapa hal menarik, seperti adanya Batang Harau yang bermuara ke Samudera India. Kemudian di gabungkan dengan kuliner yang khas, sehingga hadirlah tagline Taste of Padang,” paparnya.
Menurutnya, kuliner dan makanan khas Padang serta kegiatan lainnya akan mengarah ke Padang sebagai Kota Gastronomi, sehingga keunikan yang hanya di miliki oleh Kota Tua Padang ini akan menjadi ikon yang menarik.
Sebagai salah seorang tim percepatan walikota, James tidak bekerja sendiri. Ia menggaet dan berkolaborasi dengan beberapa pihak seperti akademisi, sejarawan dan arsitektur serta stakeholder lainnya dalam mewujudkan hal tersebut.
“Kemudian ini yang membuat kita memiliki ‘self confident’ yang tinggi karena berbeda dengan Kota Tua semarang dan Kota Tua Jakarta. “Kita di pemerintah bekerjasamaa dengan stakeholder dan banyak pihak dalam mewujudkan hal tersebut. Saat ini kita juga sudah memegang apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk diakui UNESCO. Dan di hari jadi kota yang ke 356 kemarin, kita sudah mulai mengenalkan kepada masyarakat, sehingga kita berharap ini juga didukung kuat,” paparnya.
Disisi lain, nantinya upaya yang dilakukan dalam revitalisasi dan rehabilitasi Kota Tua juga akan di back up langsung oleh Pemerintah Belanda sebagai pihak yang mendirikan bangunan itu di masa lalu.
“Dan yang pastinya, etnis ada di kota tua juga sangat berperan disana dalam mewujudkan hal ini. Kita mengajak dan juga mengedukasi semua pihak untuk Bersama-sama membangun dan merawat Kawasan tersebut,” harapnya.