Ilustrasi. - Freepik
Harianjogja.com, SLEMAN—KPU Sleman melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan debat yang telah terlaksana dua kali. Ada beberapa catatan diberikan kepada stasiun TV yang menyiarkan mulai dari mengganti moderator hingga acara disesuaikan dengan rundown yang telah disepakati bersama.
Anggota KPU Sleman Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, Huda Al Amna mengatakan, sudah melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan debat yang terselenggara dua kali. Ia pun tidak menampik juga ada keberatan dari pasangan calon nomor dua, terkait dengan pelaksanaan tersebut ke KPU Sleman.
BACA JUGA : Ini Masukan Kesbangpol tentang Materi Debat Publik Pilkada Kota Jogja
Menurut dia, keberatan karena pelaksanaan tidak sesuai dengan rundown yang telah disepakati bersama. Pihaknya juga sudah membuat surat secara resmi ke TVRI selaku stasiun yang menayangkan debat secara langsung.
“Ada beberapa hal yang membuat kami keberatan sehingga harus ada perbaikan untuk penyelenggaraan debat berikutnya,” kata Huda, Rabu (6/11/2024).
Selain meminta kepada TVRI untuk menyampaikan permohonan maaf ke KPU dan pasangan calon nomor dua, juga ada keputusan mengganti moderator yang memandu debat terakhir. Di sisi lain, juga meminta kepada kru dan moderator untuk konsisten dalam menyelenggarakan acara sesuai dengan rundown yang telah disepakati bersama.
“Kami juga minta kepada moderator yang baru nantinya selalu mengingatkan peserta atau tim pendukung untuk menaati tata tertib selama debat berlangsung,” katanya.
Huda menambahkan, surat dibuat dengan tujuan agar pelaksanaa debat terakhir dapat berjalan dengan tertib dan lancar. rencananya debat teakhir diselenggarakan pada 12 November 2024.
“Surat permohonan untuk perbaikan ke TVRI sudah kami sampaikan dan harapannya acara debat terakhir sesuai dengan rundown yang disepakati,” katanya.
Terpisah, Ketua Bawaslu Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar sudah mendapatkan tembusan dari KPU berkaitan dengan surat untuk perbaikan pelaksanaan debat. Menurut dia, surat tersebut merupakan hal yang wajar untuk pelaksanaan debat yang lebih baik lagi.
BACA JUGA : Merasa Dirugikan Saat Debat Pilkada Sleman, Tim Harda-Danang Layangkan Surat Keberatan
Terlebih lagi, lanjut Arjuna, berdasarkan pengawasan yang dilakukan ada yang melenceng dari rundown yang telah disepkati. Yakni, moderator melakukan improvisasi pada saat berlangsungnya debat sehingga menimbulkan protes dari salah satu pasangan calon.
“Ini tidak boleh karena memang sudah ada panduannya dan harus dipatuhi, bukan membuat improvisasi. Harapannya di debat terakhir bisa lebih baik lagi dan sesuai dengan rundown yang dibuat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News