Kronologi Keracunan MBG di SMPN 3 Berbah, Ada 166 Siswa Mual dan Diare

2 weeks ago 10

Kronologi Keracunan MBG di SMPN 3 Berbah, Ada 166 Siswa Mual dan Diare Petugas SPPG sedang mengangkut makanan program MBG di SMPN 3 Berbah, Sleman, Rabu (27/8/2025). Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Sekolah SMPN 3 Berbah Sleman mengungkap kronologi dan gejala dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya. Total ada 166 siswa yang mengalami gejala dugaan keracunan.

Kepala Sekolah SMPN 3 Berbah Sleman, Siti Rochmah Nurwati menceritakan anak-anak mengalami gejala dugaan keracunan yang serupa. Gejala tersebut mulai muncul ketika malam hari pada Selasa (26/8/2025). Pasalnya banyak anak yang izin absen, pihak sekolah kemudian melakukan pendataan dan pelacakan penyebab, lalu menyampaikan kejadian ini ke petugas medis Puskesmas Berbah.

“Semua anak sudah mendapat obat setelah pemeriksaan dan sudah selesai mulai mengikuti belajar mengajar sampai 14.30 WIB. Tidak ada yang sampai dibawa ke rumah sakit,” kata Rochmah ditemui di kantornya, Rabu (27/8/2025).

BACA JUGA: KPK Geledah Kantor Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemenaker

Ia menambahkan data sementara anak yang mengalami dugaan keracunan dengan rincian 137 siswa mengalami gejala mual dan 29 siswa mengalami diare. Dengan demikian total ada 166 siswa yang mengalami dugaan keracunan. "Ada juga murid yang makan menu MBG, tetapi tidak bergejala. Pengiriman menu MBG dilakukan sekali kirim langsung tidak ada pembagian kloter pengiriman," ucapnya.

Menurutnya belum ada penyebab pasti dugaan keracunan pangan di sekolahnya. Semua sampel telah diambil petugas kesehatan baik menu MBG, jajanan kantin sekolah, maupun air di sekolah. "Tidak ada guru yang bergejala," ucapnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman memiliki data yang berbeda, ada populasi berisiko akibat makan menu MBG ada 378 orang. Dari jumlah ini, 135 murid dan dua guru mengalami gejala keracunan pangan.

BACA JUGA: Ahmad Dhani Ditegur Saat Menyela Ariel dan Judika di Rapat DPR RI

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan data per pukul 12.50 WIB, Rabu (27/8/2025) tersebut memuat jumlah korban dugaan keracunan pangan baru dan lokasi rujukan penanganan/ pengobatan.

Satu murid menjalani rawat jalan setelah dibawa ke RSUD Prambanan. Kemudian dua murid rawat jalan setelah dibawa ke Puskesmas Berbah. Sisanya diobati tenaga kesehatan Puskesmas Berbah di sekolah.

“Jenis makanan yang dimakan [menu MBG] ada nasi kuning, telur dadar potong, abon, kering tempe, timun, dan jeruk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news