KLIKPOSITIF- Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, kembali menghadirkan terobosan inovatif dalam pembinaan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Salah satu program unggulan yang resmi diluncurkan adalah GEMANTIKA (Gerakan Milenial Anti Narkotika).
Program ini menyasar pelajar dan remaja, dengan tujuan utama memberikan edukasi dini tentang bahaya narkotika melalui pendekatan agama dan pembinaan akhlak. Kegiatan GEMANTIKA dilaksanakan secara rutin setiap minggu dengan metode kunjungan langsung ke sekolah-sekolah dan masjid-masjid di wilayah Lengayang.
Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kecamatan Lengayang, Syafridon, menyebut, GEMANTIKA bukan sekadar penyuluhan teori, namun juga menjadi ruang dialog terbuka antara remaja dan penyuluh agama.
“Kami ingin remaja dan pelajar di Lengayang tidak hanya memahami bahaya narkotika secara teori, tetapi juga merasakan dampak positif pembinaan agama dan akhlak yang kami lakukan. Penyuluhan kami hadir langsung di sekolah dan masjid agar mereka bisa bertanya, berdiskusi, dan mendapatkan bimbingan secara langsung,” ungkap Syafridon, Jumat (22/8/2025).
Selain GEMANTIKA, KUA Lengayang juga mengembangkan dua program unggulan lainnya yang saling melengkapi. Diantaranya, LENTERA (Lengayang Terapi Aqidah), program ini menjadi wadah konsultasi, edukasi, dan advokasi masyarakat terkait persoalan perkawinan, fiqih, hukum Islam, dan isu-isu keagamaan.
“LENTERA hadir agar masyarakat dapat memperoleh solusi yang tepat dan bimbingan agama yang akurat, terutama bagi yang membutuhkan pendampingan hukum atau fiqih,” jelas Syafridon.
Lalu, TAMASYA (Taklim Magrib Sampai Isya), program ini sebagai kegiatan yang mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat Magrib berjamaah, dilanjutkan dengan pengajian hingga waktu Isya. Kegiatan ini digelar setiap Jumat malam secara bergilir di masjid-masjid di Kecamatan Lengayang.
“TAMASYA bukan hanya tentang salat berjamaah, tapi juga membangun semangat kebersamaan dan kepedulian antarwarga. Saat pengajian berlangsung, kami juga menekankan nilai-nilai akhlak dan pendidikan bagi anak-anak dan remaja,” lanjutnya.
Syafridon menambahkan, ketiga program tersebut dirancang saling mendukung untuk menciptakan masyarakat yang religius, berdaya, dan terlindungi dari pengaruh negatif, khususnya penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja.
“GEMANTIKA fokus pada remaja dan pencegahan kenakalan, LENTERA memberikan solusi dan advokasi bagi masyarakat, sedangkan TAMASYA membangun budaya religius dan kebersamaan. Kami berharap program-program ini bisa membentuk karakter generasi muda dan masyarakat Lengayang yang cerdas, peduli, dan berakhlak,” ujarnya.
Lanjutnya, dengan kehadiran ketiga program tersebut, KUA Lengayang menegaskan perannya tidak hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam membangun ketahanan sosial masyarakat, khususnya dalam pencegahan narkotika dan pembinaan karakter remaja.
Program ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengembangkan pendekatan serupa dalam menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan religius.