Kunjungan Diprediksi Naik, Jip Wisata Merapi Maksimalkan Layanan

1 week ago 5

Kunjungan Diprediksi Naik, Jip Wisata Merapi Maksimalkan Layanan Jip wisata di Lereng Merapi, Sleman. - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Harianjogja.com, SLEMAN—Asosiasi jip wisata Merapi memprediksi kenaikan kunjungan saat Nataru dan menyiagakan kuota maksimal 1.500 armada, termasuk rute unggulan seperti Kaliadem hingga Batu Alien.

Ketua II Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi, Bambang Kotir, mengatakan sebanyak 1.500 jip siap siaga menyambut wisatawan. Jumlah ini merupakan batas maksimal kuota yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

Selain faktor keamanan, pembatasan perlu dilakukan agar lalu lintas menjadi lancar sehingga wisatawan menjadi lebih nyaman.

“Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), kami segera melakukan koordinasi bersama perangkat daerah untuk memastikan berbagai hal, termasuk keamanan. Dinas Perhubungan juga biasanya akan menggelar ramp check,” kata Bambang saat dihubungi pada Jumat (14/11/2025).

Bambang menambahkan tidak ada rencana kenaikan tarif. Saat ini tarif berkisar dari Rp400.000 hingga Rp600.000. Perbedaan harga mengacu pada paket-paket wisata yang menentukan jenis rute yang diambil.

Setidaknya rute meliputi Petilasan Mbah Marijan, Bunker Kaliadem, Batu Alien, Museum Gunung Merapi, hingga tiga titik Manuver Air.

Disinggung mengenai perkembangan Jip Wisata dua tahun terakhir, ia mengaku pelaku usaha sempat terdampak kebijakan pembatasan wisata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kunjungan turun 40%. Ia berharap libur panjang Nataru bisa mengembalikan wisatawan seperti sediakala.

Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman menyatakan bahwa Jip Wisata di Kaliurang masih menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan untuk berkunjung.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman, Kus Endarto, mengatakan Kawasan Kaliurang masih menjadi destinasi wisata paling populer, bersanding dengan Candi Prambanan dan Ibarbo Park.

Tahun depan, sektor wisata di Sleman menghadapi tantangan lantaran upaya promosi secara tatap muka dan program pengembangan wisata diperkirakan menurun atau bahkan hilang. Hal ini disebabkan oleh refocusing anggaran Pemkab Sleman akibat pemotongan transfer keuangan daerah oleh Pemerintah Pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news