Wisatawan sedang menikmati pemandangan Pantai Kukup, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Kamis (26/12/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata Gunungkidul menargetkan kunjungan wisata libur Lebaran sebanyak 130.000 pengunjung. Jumlah ini lebih rendah ketimbang dengan target kunjungan yang sama di 2024.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta mengatakan, sama seperti dengan penyelenggaraan libur Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, kali ini juga akan ada peningkatan kunjungan wisata yang signifikan. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan pelaksanaan liburan dapat berjalan denga naman, nyaman dan lancar.
Libur Lebaran kali ini, ia mengakui telah mematok target kunjungan sebanyak 130.000 wisatawan. Ia optimistis target ini bisa terpenuhi dan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah dari retribusi masuk destinasi sebanyak Rp1,45 miliar. "Kami optimistis target ini bisa terlampaui,” kata Supri, Kamis (27/3/2025).
BACA JUGA: Siap Amankan Lebaran, Polres Gunungkidul Bangun 6 Pos Pengamanan, Ini Lokasinya
Meski demikian, ia tidak menampik bahwa target kunjungan lebih rendah ketimbang saat pelaksanaan libur yang sama di 2024. Tahun lalu, lanjut dia, Dinas Pariwisata Gunungkidul mematok target kunjungan sebanyak 136.205 wisatawan.
Menurut dia, ada beberapa penyebab yang membuat target kunjungan libur Lebaran lebih rendah dari tahun lalu. Salah satunya dipengaruhi adanya potensi cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Gunungkidul.
Selain itu, sambung Supri, momen liburan saat sekarang juga masih berdekatan dengan liburan awal tahun sehingga ikut memberikan pengaruh. “Adanya larangan studi tour dari Jawa Barat juga jadi pertimbangan. Tapi, kami tetap yakin kunjungan di libur Lebaran bisa terpenuhi,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan, sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor:500.11.21/0178 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata saat Libur Lebaran. Diharapkan dengan edaran ini, maka penyelenggaraan kepariwisataan di Bumi Handayani dapat berjalan dengan aman nyaman dan lancar.
Dia menjelaskan, didalam edaran ada beberapa poin yang harus diberhatikan oleh pelaku wisata agar semuanya dapat berjalan lancar. Pertama, lokasi tempat wisata atau berjualan harus dipastikan kebersihan, kesehatan, keindahan dan kenyamanannya.
Selanjutnya, para pedagang diminta menunjukan daftar menu yang dilengkapi dengan harga. Hal ini juga berlaku bagi layanan jasa parkir di lokasi wisata.
“Tidak boleh mematok tarif dengan sembarangan. Kami juga mengimbau kepada pengunjung untuk memilih transaksi secara non tunai demi percepatan dan keamanan dalam pelayanan,” ungkapnya.
Selain itu, imbauan juga berlaku bagi calon pengunjung. Untuk menghindari potensi terjadinya kecelakaan, maka pengunjung diminta tidak bermain di area berbahaya seperti di destinasi Pantai, sungai maupun embung.
“Mari bersama-sama menjaga sapta pesona pariwisata agar semua berjalan denga naman, nyaman dan tanpa ada hal-hal yang mengganggu saat berwisata,” katanya. (David Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News