Menilik Berbagai Dimensi Tidur Malam yang Berkualitas

9 hours ago 2

Klikpositif Program September - iklan hayati

KLIKPOSITIF – Tidur cukup tak lagi sekadar soal berapa jam kita memejamkan mata setiap malam. Begitu pentingnya peran tidur dalam menjaga kesehatan, hingga American Heart Association (AHA) memasukkan durasi tidur dalam daftar kebiasaan hidup sehat untuk jantung pada tahun 2022. Namun, menurut pernyataan ilmiah terbaru AHA yang dipublikasikan dalam Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes edisi Mei 2025, ada banyak aspek lain dari tidur yang tak kalah pentingnya—dan seringkali luput dari perhatian.

“Dimensi kesehatan tidur mencakup berbagai aspek seperti kualitas, waktu, dan keteraturan tidur. Masing-masing aspek ini bisa dipengaruhi oleh kebiasaan tidur atau gangguan tidur dengan cara yang berbeda,” jelas Dr. Sogol Javaheri, dokter spesialis tidur dari Brigham and Women’s Hospital yang berafiliasi dengan Harvard.
Menurutnya, masalah tidur mungkin tidak dianggap serius jika belum mengganggu fungsi harian atau kualitas hidup. Namun, bukti-bukti terkini menunjukkan bahwa gangguan tidur bisa berdampak pada kesehatan metabolik dan jantung, meski masih dibutuhkan lebih banyak riset untuk memastikannya.

Berikut adalah beberapa dimensi utama tidur yang disoroti AHA:

1. Durasi tidur

Tidur terlalu sedikit (kurang dari tujuh jam) maupun terlalu lama (lebih dari sembilan jam) sama-sama dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Idealnya, durasi tidur yang disarankan berkisar di angka 7,5 jam per malam, meski kebutuhan ini bisa bervariasi pada tiap individu.

2. Kontinuitas tidur

Apakah Anda sering terbangun di malam hari, susah tidur kembali, atau bangun terlalu dini? Tidur yang terputus-putus telah dikaitkan dengan gangguan seperti tekanan darah tinggi, fibrilasi atrium, hingga serangan jantung.

3. Keteraturan tidur

Jadwal tidur dan bangun yang tidak konsisten—misalnya sangat berbeda antara hari kerja dan akhir pekan—dikenal dengan istilah “jet lag sosial”. Pola ini berisiko meningkatkan berat badan, tekanan darah, dan diabetes, meskipun jam tidur Anda cukup. Usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk saat akhir pekan.

Baca Juga

4. Fungsi siang hari yang terkait tidur

Bagaimana perasaan Anda saat beraktivitas? Apakah Anda merasa segar, fokus, dan berenergi? Atau justru mengantuk terus-menerus? Rasa kantuk berlebihan di siang hari ternyata punya kaitan erat dengan penyakit jantung.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news