TANAH DATAR, KLIKPOITIF — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan kembali menghadirkan sebuah momentum penting yang meneguhkan wajah nagari ini sebagai nagari yang visioner, transparan, dan penuh semangat kebersamaan.
Dipimpin langsung oleh Wali Nagari, Willy Adha, S.Sy., NL.P, acara yang digelar di Aula Nagari tersebut berlangsung khidmat sekaligus penuh semangat, Senin (15/9/2025).
Musrenbang ini mengangkat tema “Meningkatkan Pembangunan Nagari Partisipatif dan Berkelanjutan Sesuai Dengan Potensi Unggulan Nagari”.
Suasana Musrenbang tidak hanya menandai rutinitas tahunan, tetapi lebih jauh, menjadi wujud nyata dari kesungguhan masyarakat III Koto dalam merajut masa depan nagari yang lebih gemilang.
Dalam kesempatan itu, Wali Nagari III Koto Wali Nagari, Willy Adha, S.Sy., NL.P, menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan tahun 2024 dengan detail dan terbuka.
Dari total pendapatan sebesar lebih dari Rp2,57 miliar, terealisasi sekitar Rp2,52 miliar dengan sisa SILPA mencapai Rp98,65 juta.
Transparansi ini membuktikan bahwa pengelolaan keuangan di Nagari III Koto dijalankan dengan penuh akuntabilitas dan tanggung jawab, menjadi teladan bagi nagari-nagari lain di Tanah Datar. Tidak berhenti di situ, hingga Agustus 2025 kondisi keuangan masih tetap sehat dengan kas nagari yang tersisa lebih dari Rp846 juta, menandakan kokohnya fondasi fiskal dan kesiapan nagari menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
Lebih dari sekadar angka, Musrenbang kali ini juga menegaskan arah pembangunan yang menyentuh langsung kepentingan rakyat. Dukungan dana provinsi dan kabupaten dimanfaatkan untuk program-program konkret, seperti opah lahan kelompok tani Bonjo dan Palantak dengan nilai masing-masing sekitar Rp115 juta.
Kehadiran program tersebut menjadi angin segar bagi sektor pertanian yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat. Sementara itu, isu-isu strategis juga digarisbawahi, seperti pengaspalan jalan Golonggandang–Simabur yang menghubungkan dua kecamatan dan tiga nagari, serta langkah menghidupkan kembali III Koto sebagai nagari statistik berbasis data. Semua ini menunjukkan bahwa pembangunan di III Koto tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, melainkan juga pada keberlanjutan dan fondasi berbasis data yang kuat.
Kekuatan besar Nagari III Koto tampak jelas dari kebersamaan yang terjalin. Musrenbang ini dihadiri oleh anggota DPRD Dapil II, kepala OPD, camat beserta Forkopimka, pimpinan lembaga nagari, hingga tokoh-tokoh masyarakat. Kebersamaan ini memperlihatkan bahwa pembangunan nagari bukanlah hasil kerja segelintir orang, melainkan buah sinergi dan gotong royong seluruh elemen.
Dalam pidatonya, Wali Nagari III Koto Willy Adha, S.Sy., NL.P, dengan penuh keyakinan menekankan bahwa meski beberapa program tahun lalu belum sempat terlaksana karena keterbatasan anggaran pusat, masyarakat tetap kompak untuk memperjuangkannya kembali di tahun mendatang.
“Semangat pantang menyerah ini mencerminkan karakter masyarakat III Koto yang konsisten, tangguh, dan selalu berjuang demi kemajuan bersama,” katanya.
Mengakhiri sambutannya,
Wali Nagari III Koto Willy Adha, S.Sy., NL.P dengan penuh ketulusan menundukkan hati kepada Sang Pencipta. Ia berdoa agar seluruh rencana yang telah disusun diridhai oleh Allah SWT, seraya berharap semoga setiap niat baik dan langkah pembangunan yang diambil akan membawa berkah bagi nagari dan masyarakatnya.
Doa tersebut disambut tepuk tangan meriah, menandai persatuan hati seluruh hadirin untuk melangkah bersama dalam satu tujuan mulia, membangun Nagari III Koto yang lebih maju dan bermartabat.
Musrenbang Nagari III Koto tahun 2025 akhirnya menjadi bukti bahwa nagari ini bukan sekadar menjalankan kewajiban tahunan, melainkan meneguhkan diri sebagai nagari yang membangun dengan transparansi, bergerak dengan kebersamaan, dan menatap masa depan dengan penuh optimisme.
Nagari III Koto telah membuktikan bahwa dengan pengelolaan keuangan yang sehat, pembangunan yang menyentuh rakyat, dan komitmen kolektif seluruh elemen, sebuah nagari bisa menjelma menjadi teladan yang menginspirasi.
Dari Nagari III Koto, lahirlah pelajaran berharga bahwa kejayaan sebuah nagari dibangun bukan hanya dengan dana dan program, melainkan dengan hati, doa, dan kebersamaan seluruh warganya.