Foto ilustrasi pameran. - Instagram.
Harianjogja.com, JOGJA—Pameran bertajuk Jogja Design Week 2025 digelar di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Jogja bisa menjadi salah satu alternatif destinasi akhir pekan ini. Pameran ini menghadirkan berbagai industri kreatif terkait kulit yang dibuka pada Jumat (16/10/2025) hingga Senin (20/10/2025) mendatanh.
Mengangkat tema The Tale of Leather yang berarti kisah tentang kulit. Meski demikian kulit bukan hanya sekadar fisik, melainkan simbol kehidupan dan nilai-nilai filosofis. Pameran ini berusaha menggali makna filosofis di balik kulit, lalu mengaitkannya dengan cara hidup dan budaya masyarakat Jogja.
Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan menilai perhelatan Jogja Design Week ini menjadi momentum kebangkitan industri kreatif di Jogja, khususnya sektor kulit. Dalam pameran tersebut berhasil menyuguhkan karya terbaik dari industri kulit dari wilayah DIY. Menurutnya DIY yang memiliki potensi besar industri kulit, Jogja bisa menjadi salah satu hub dari berbagai karya tersebut untuk disatukan melalui pameran.
"Harapan kami Jogja atau DIY ini bisa menjadi salah satu percontohan bagi provinsi lain dalam upaya meningkatkan produktivitas sektor kulit. Pameran Jogja Design Week 2025 ini bisa menjadi titik balik," katanya, Jumat (17/10/2025).
Ia mendukung sepenuhnya pengembangan industri kulit. Khususnya dalam hal desain agar terus mengikuti perkembangan dan selera konsumen. "Memang pengembangan desain sektor industri kulit ini butuh sinergi banyak pihak. Tetapi kami mendorong agar desain harus berkembang sehingga bisa menjadi rujukan daerah lain," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati menilai saat ini industri kreatif khususnya kulit menghadapi tantangan yang tidak mudah. Mulai dari ketersediaan bahan baku hingga adaptasi terhadai isu-isu terkait keberlanjutan. Oleh karena itu dukungan dari berbagai pihak memang dibutuhkan, baik pendampingan maupun fasilitas.
"Jogja Design Week ini menjadi tempat yang tepat untuk mempertemukan banyak pihak, baik dari pemerintahan, pelaku di lapangan dan para pelaku usaha bahkan konsumen. Tentu kami berharap ini bisa mengangkat tren produk DIY diminati pasar global," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News