Foto ilustrasi. Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Antara - Sulthony Hasanuddin
Harianjogja.com, JAKARTA—Studi tergaru dari NEXT Indonesia mencatat kapitalisasi pasar modal Indonesia mencapai Rp15.000 triliun, tertinggi di Asia Tenggara.
Dalam laporan riset NEXT dikutip di Jakarta, Sabtu (18/10/2025), menyebutkan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan tren positif dan untuk pertama kalinya menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025.
Angka tersebut menjadikan BEI sebagai pasar modal terbesar di kawasan ASEAN, setelah melampaui Singapore Exchange (SGX) pada Februari 2023.
“Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara,” tulis NEXT.
Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak sejarah baru dengan melampaui level 8.000 untuk pertama kalinya.
IHSG ditutup pada posisi 8.124 pada 16 Oktober 2025. Peningkatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan IHSG menunjukkan kepercayaan investor bahwa perekonomian Indonesia bergerak di jalur yang stabil,” lanjut laporan tersebut.
Di sektor perdagangan, Indonesia juga mencatat surplus perdagangan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Kinerja ekspor dan impor nasional menunjukkan sinyal positif yang kuat. Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 5,49 miliar dolar Amerika Serikat (AS), tertinggi sejak 2022.
Surplus terjadi ketika nilai ekspor mencapai 25 miliar dolar AS, sementara impor berada di kisaran 19,5 miliar AS.
Menurut NEXT, capaian tersebut mencerminkan daya saing industri nasional yang semakin tangguh di pasar global.
Melebarnya surplus bukan sekadar angka, tetapi indikator penting bahwa sektor produksi dalam negeri mampu menjaga ritme ekspor, sekaligus memperkuat penerimaan devisa negara.
Kinerja perdagangan luar negeri tersebut, lanjut NEXT, melengkapi dorongan dari sektor pasar modal, yang sepanjang satu tahun pertama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tren menguat.
Kombinasi antara surplus perdagangan dan kapitalisasi pasar yang melonjak diyakini memperlihatkan fondasi ekonomi Indonesia yang kian solid, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara