Taman Gunungkidul di Perbatasan Gunungkidul dan Bantul, Kapanewon patuk Gunungkidul. - Harian Jogja / Ujang Hasanudin
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul sedang melakukan inventaris event Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Hasil inventaris ini akan menjadi bahan publikasi dalam rangka menawarkan alternatif wisata agar wisatawan tidak terkonsentrasi di Kota Jogja.
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana mengatakan Dispar telah membuat surat kepada pelaku wisata, utamanya private tourism yang ada di Bumi Handayani mengenai agenda Nataru.
Dispar masih menunggu agenda tersebut. Adapun internal Dispar tidak akan menggelar acara apapun. Mereka akan fokus pada perolehan retribusi.
Windu menambahkan pihaknya juga mendapat undangan ke Provinsi guna menghadiri rapat koordinasi menyambut libur panjang Nataru. Pemprov DIY kata dia akan meminta hasil inventaris acara tersebut.
“Biasanya Pak Sekda DIY minta agar inventaris acara dapat dipublikasikan agar dapat memecah konsentrasi wisatawan di Kota Jogja,” kata Windu dihubungi, Minggu (1/12).
Disinggung ihwal Desa Wisata (DW), Windu mengaku juga masih menunggu event mereka. Adapun DW yang biasa menggelar event Nataru, yaitu DW Nglanggeran dan Tepus. Sementara DW lain juga menggelar event namun ditujukan untuk warga sekitar.
Pemecahan konsentrasi wisatawan di Kota Jogja juga penting agar tidak terjadi kemacetan arus kendaraan. Gunungkidul yang memiliki luas wilayah hampir separuh DIY dapat menjadi salah satu solusi memecah arus kendaraan dengan menarik wisatawan masuk.
“Daya tarik utama memang tetap Kota Jogja. Orang yang ke Malioboro itu kebanyakan orang luar,” katanya.
Windu mengungkap Bupati Gunungkidul pernah meminta Dispar untuk menggelar event besar menyambut tahun baru. Namun, rencana ini terkendala kemampuan anggaran. Hal ini juga terjadi di pemangku kepentingan lain. Keuangan daerah yang minim membuat Dispar harus memaksimalkan potensi yang ada.
Dia juga mengatakan Dispar terkena rasionalisasi anggaran akibat makan bergizi gratis. Ada pengurangan anggaran hingga Rp300 juta di Dispar. Sebab itu, Dispar besar kemungkinan tidak akan menyelenggarakan event akhir tahun lalu ada 2025/2026.
“Kecuali uang masuk retribusi dikembalikan ke kami untuk kami pakai menggelar event itu bisa. Tapi kan retribusi harus masuk ke bendahara daerah lalu dipakai pemangku kepentingan lain. Meski begitu, kami tidak mengeluh, akan kami upayakan semampu kami,” ucapnya.
Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiantoro mengatakan kawasan pantai masih menjadi destinasi andalan wisatawan ketika berkunjung ke Gunungkidul.
Selama November 2024 ada 147.472 wisatawan yang berkunjung ke Bumi Handayani. Sebanyak 80% di antaranya pergi ke kawasan pantai.
“Waktu libur nasional 27 November kemarin itu juga 80 persen ke pantai. Tapi angka kunjungan memang hanya sekitar 3.500 orang,” kata Aris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News