Pekan Nan Tumpah 2025 Resmi Dibuka, Yuk Intip Rangkaian Kegiatan di Hari Kedua

2 weeks ago 12

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

Baca Juga

PADANG, KLIKPOSITIF – Pekan Nan Tumpah (PNT) 2025 resmi dibuka pada 24 Agustus 2025 di Fabriek Padang pukul 19.30 WIB. Namun sejumlah rangkaian kegiatan PNT sudah dimulai sejak pukul 10.00 WIB dengan melakukan pelatihan menulis bersama Ikhwanul Arif dan Irmansyah dengan jumlah peserta yang telah ditetapkan sebanyak 10 orang dari siswa sekolah yang diundang. Pelaksanaan pelatihan menulis ini serentak dengan pelatihan grafitty dan mural bersama Zenith Graff. Kemudian pukul 17.00 WIB diisi dengan pertunjukan “Tarian Altraktif” oleh Aliansi Sanggar Seni Sintoga.

Pembukaan PNT 2025 dibuka dengan pertunjukan Kiraiku Nan Jombang. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Direktur Festival Mahatma Muhammad. Lalu peresmian oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (PPPK) Kementrian Kebudayaan Judi Wahjudin, dan pemaparan dari kurator.

Selain itu, pada pembukaan Pekan Nan Tumpah 2025 juga diluncurkan buku kompilasi 7 (tujuh) seri Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang dilaksanakan pada rentang Maret – Juni 2025 yang judulnya diambil dari salah satu serinya yaitu “Sebelum Dunia Punya Istilah, Kami Sudah Melakukannya di Halaman Rumah”.

Usai pembukaan, penonton digiring menuju pertunjukan seni dari Siska Aprisia yang berjudul “Lidah Yang Tersangkut di Kerongkongan Ibu”, pertunjukan seni ini adalah pertunjukan kolaborasi lintas disiplin yang melibatkan Mahatma Muhammad sebagai skenografer, Jumaidil Firdaus sebagai komposer, Yusuf Fadly Aser sebagai direktur artistik, dan Nanda Pradinhe sebagai penata kostum. Usai pertunjukan Siska, penonton kemudian diarahkan menuju panggung belakang untuk melihat pertunjukan seni dari Komunitas Seni Nan Tumpah yang berjudul “Indomiii Rasa Rendang / Sambil Menyelam Minum Plastik” dengan sutradara Mahatma Muhammad, penata gerak Deslenda, penata musik Tenku Raja, penata cahaya Karta Kusumah, dan penata kostum Nanda pradinhe. Rangkaian agenda pembukaan Pekan Nan Tumpah 2025 ditutup dengan pembukaan pameran seni yang dibuka dengan suara kencang dari mobil karya Olimsyaf Putra Asmara dan mengirim tanda seperti tangan yang menyuruh orang untuk masuk agar pengunjung boleh memasuki galeri.

Hari ini, 25 Agustus 2025 adalah hari kedua Pekan Nan Tumpah 2025.  Agenda dimulai dengan diskusi buku dan pelatihan menulis yang diberikan oleh Ikhwanul Arif dan Irmansyah di ruang bertumbuh. Selain itu, agenda reguler pameran juga telah dibuka pada pukul 10.00 WIB. Kemudian pada pukul 13.30 WIB juga akan dilangsungkan pelatihan sablon paten “Sumatera Sablon Sindikat” dari Indonesiasia Apparel sekaligus juga akan diadakan diskusi seni bersama Afrizal Malna dan Edy  Utama. Pukul 16.00 – 18.00 WIB akan diisi oleh penampilan eksibisi dari SMA Negeri 9 Padang, SMKN 4 Sijunjung, dan Komunitas Sinuruk Mattaoi.

Agenda akan dimulai kembali pada pukul 19.00 WIB dengan pemutaran film dari BPK III. Setelah pemutaran film, pengunjung akan digiring kembali menuju area pertunjukan seni Muhammad Ghifary yang berjudul “ Gala Resonant”. Lalu dilanjutkan dengan pertunjukan “KM 0” dari Komunitas Payung Sumatera. Akhir agenda ditutup dengan “Pertunjukan Chaos: Metode Riset Artistik dan Autobiografi Dalam Performa Yang Terus Menerus Kandas” dari Arung Wardhana.

PNT adalah festival seni 2 (dua) tahunan yang dimulai sejak tahun 2011. Tahun ini, PNT sudah masuk dalam penyelenggaraan ketujuh. PNT menyadari bahwa seni memiliki potensi besar untuk merespons tantangan-tantangan kontemporer yang dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, festival ini tidak hanya menjadi ruang bagi seniman untuk mengekspresikan diri, tetapi juga untuk memikirkan bagaimana karya-karya mereka dapat berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih luas. Dengan kolaborasi lintas disiplin, PNT berusaha mendorong seniman untuk berpikir melampaui medium dan metodologi tradisional, membuka ruang bagi eksperimen yang dapat menjawab isu-isu sosial dan budaya yang terus relevan. Tema PNT tahun ini adalah Seni Murni Seni Terapan Seni Terserah: Jika Kamu Paham Semua Ini, Mungkin Kamu Salah Paham.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news