Pemkab Sleman Antisipasi Hewan Kurban Terjangkit Cacing Hati

5 hours ago 3

Pemkab Sleman Antisipasi Hewan Kurban Terjangkit Cacing Hati Warga Beran Lor memotong-motong daging hewan kurban, di Masjid Agung Sleman, Kamis (29/6/2023) - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman menyampaikan ada 9.709 ekor sapi yang dipotong ketika Hari Raya Kurban 2024. Dari jumlah tersebut, 7,23% ekor sapi atau sekitar 700 ekor kedapatan mengandung cacing hati.

Plt. Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andriyanto, mengatakan ada juga 0,15% dari 13.561 domba yang dipotong mengandung cacing hati dan 0,43% dari 2.766 kambing mengandung cacing hati.

BACA JUGA: Tiga Pekan Jelang Iduladha, Penjualan Hewan Kurban di Bantul Lesu

Jumlah kasus cacing hati di hewan kurban tersebut turun jika membandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023, ada 9.325 ekor sapi kurban dengan 7,75% atau 722 di antaranya mengandung cacing hati. Di tahun yang sama ada 0,59% dari 2.556 ekor domba bercacing hati dan 0,27% dari 11.889 ekor kambing bercacing hati. 

Guna menyediakan daging hewan kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) ketika Hari Raya Kurban, DP3 melakukan pemantauan dan pemeriksaan pemotongan hewan kurban.

“Ketersediaan pangan hewani yang ASUH merupakan manifestasi konkrit dari salah satu sasaran pembangunan di bidang keamanan pangan. Ketersediaan pangan yang ASUH dicirikan oleh terbebasnya masyarakat dari jenis pangan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan tidak sesuai dengan keyakinan masyarakat,” kata Rofiq dikonfirmasi, Selasa (20/5/2025).

Medik Veteriner Madya DP3 Sleman, Felisitas Kristiyanti, mengatakan cacing hati dapat menjangkit ternak ketika hewan tersebut melakukan kontak langsung dengan telur cacing. Paling banyak kontak dilakukan ketika hewan sedang makan makanan hijauan yang terkontaminasi telur cacing. Begitu dengan air minum yang terkontaminasi dapat menjadi saranan penyaluran penyakit.

Cacing hati dapat mati ketika seseorang memasak hati atau daging secara keseluruhan dengan matang atau suhu di atas 100 derajat celcius. Biasanya proses memasak yang benar sudah dapat mematikan cacing hati.

“Tapi hati yang ada cacingnya rekomendasi dari kami jangan dimakan. Selain kurang etis, hati yang kena cacing menjadi rusak. Nutrisi menjadi hilan; yang kita makan kolesterolnya saja,” kata Kristiyanti.

Kristiyanti mengaku DP3 terus melakukan sosialisasi-edukasi ke peternak melalui petugas penyuluh lapangan, medik, dan paramedik Puskeswan mengenai potensi penyebaran cacing hati dan cara pencegahannya.

Ada juga posyandu hewan ternak. Ini menjadi salah satu program DP3 guna menekan penularan bermacam penyakit pada hewan. “Kebanyakan telur cacing menempel di hijauan ketika tidak ada sinar matahari. Saran kami pemotongan hijauan dan jerami padi untuk pakan hewan sebaiknya dilakukan setelah matahari terbit dan di atas batas air,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news