Penyaluran KUR Bank Nagari Diapresiasi Wamen UMKM, Ini Alasannya

10 hours ago 5

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

KLIKPOSITIF – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Nagari.

Apresiasi tersebut disampaikan Helvi karena Bank Nagari mencatatkan Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR nol persen hingga Maret 2025.

Apresiasi disampaikan Wamen Helvi dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran KUR 2025 Regional Sumatera di Istana Gubernuran, Padang, Senin (28/4/2025).

Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Candra menyebutkan, penyaluran KUR di bank yang dia pimpin sepanjang tahun 2024 sebesar Rp1,92 triliun.

Adapun rincian penyaluran KUR tersebut terdiri dari penyaluran KUR Konvensional sebesar Rp1,53 triliun kepada 7.884 debitur, dan penyaluran KUR Syariah sebesar Rp394,70 miliar kepada 2.655 debitur.

Kemudian, penyaluran KUR Marandang tahun 2024 mencapai Rp18,51 milliar yang diberikan kepada 1.889 debitur.

Sementara itu Wamen Helvi mengungkapkan, tahun 2025 ini pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp300 triliun.

Dalam penyalurannya, pemerintah bekerja sama dengan 46 penyalur KUR yang terdiri dari Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta, Bank Pembangunan Daerah (BPD)–termasuk Bank Nagari, Perusahaan Pembiayaan, dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Helvi Moraza menyebutkan, di tahun ada target debitur baru sebanyak 2,34 juta orang dan target debitur graduasi sebanyak 1,17 juta orang, serta 60 persen dari target penyaluran KUR yang diarahkan untuk sektor produksi.

“KUR harus menjadi instrumen strategis dalam pengentasan kemiskinan, melalui pembiayaan yang fokus pada penguatan usaha produktif milik UMKM,” katanya.

Hal itu, lanjut Wamen Helvi, sejalan dengan amanat dari Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem,

Ia menyebut, Kementerian UMKM bertugas untuk memastikan akses pembiayaan UMKM, meningkatkan akses pasar, serta melakukan pendampingan dan pelatihan bagi usaha mikro.

Pada Rakor yang dihadiri oleh 18 lembaga keuangan, 6 lembaga penjamin, 10 Dinas KUKM, dan 2 Inkubator bisnis ini, Wamen Helvi mengatakan penyaluran KUR Regional Sumatera sudah cukup baik secara kuantitas, dengan penyaluran sampai Maret 2025 mencapai Rp17,5 triliun dan 270.132 debitur penerima manfaat.

Ke depan, Wamen Helvi melanjutkan, hal yang perlu dilakukan adalah menjaga dan meningkatkan kualitas penyaluran dengan mempertimbangkan karakteristik geografis di Sumatera, di mana mayoritas nasabah KUR merupakan petani dan nelayan.

“Khusus Sumbar, ‘DNA’ orang Minang itu adalah pengusaha atau pelaku UMKM,” katanya.

Ia berharap Rakor yang dilaksanakan hari ini akan menghasilkan percepatan penyaluran KUR, baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga mampu mendorong KUR sebagai katalisator pengembangan UMKM di Indonesia, khususnya pengusaha UMKM di Regional Sumatera.

Sebagai infomasi, penyaluran lima terbesar KUR Regional Sumatera yaitu Provinsi Sumatera Utara (Rp3,8 triliun), Lampung (Rp2,5 triliun), Sumatera Selatan (Rp2,2 triliun), Riau (Rp2,2 triliun), dan Sumatera Barat (Rp1,9 triliun).

“Kami juga mengapresiasi sebagian besar bank penyalur di regional Sumatera telah mencapai target penyaluran 60 persen ke sektor produksi,” pungkasnya.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news