Penyebab Keracunan Menu MBG di SMPN 3 Berbah Belum Bisa Pastikan

2 weeks ago 10

Penyebab Keracunan Menu MBG di SMPN 3 Berbah Belum Bisa Pastikan Tampak tumpukan foodtray menu MBG di SMPN 3 Berbah, Rabu (27/8/2025). Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman belum bisa memastikan penyebab keracunan pangan di SMPN 3 Berbah. Dinkes menduga menu MBG menjadi biang keracunan.

Diberitakan sebelumnya, Kasus keracunan pangan diduga berasal dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Sleman. Terbaru, sebanyak 137 murid SMP Negeri di Berbah yang mengalami gejala keracunan seusai menyantap menu MBG.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengatakan Dinkes telah menerjunkan sembilan tenaga kesehatan dari Puskesmas untuk melakukan penanganan dugaan keracunan akibat menu MBG di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Terjadi Lagi! Ratusan Siswa SMP di Berbah Keracunan Menu MBG

Dari 137 murid bergejala, hanya ada dua orang yang dibawa ke Puskesmas Berbah. Kondisi kesehatan mereka tergolong bagus, sehingga hanya menjalani rawat jalan. Ia menegaskan tidak korabn yang dirujuk ke rumah sakit.

"Sebabnya masih diduga dari menu MBG. Soalnya gejala muncul pasca makan menu MBG. Belum pasti penyebabnya," kata Yuliati dihubungi, Rabu (27/8/2025).

Wajib Makan MBG

Adapun pihak sekolah mengharuskan para murid memakan makanan tersebut. Kepala Sekolah SMPN 3 Berbah Sleman, Siti Rochmah Nurwati, mengatakan tujuan program MBG adalah memastikan pemenuhan gizi para murid. Sebab itu, semua murid harus memakannya dan tidak boleh membawa pulang.

“Kalau dibawa pulang, kami tidak bisa memastikan makanan itu dimakan. Malah bisa diberikan ke orang lain. Gizi jadi tidak terpenuhi,” kata Rochmah ditemui di kantornya, Rabu (27/8/2025).

Rochmah menambahkan guru juga memastikan para murid makan makanan sampai habis, apalagi sayur yang sering ditolak anak-anak. Para murid, kata dia juga memakan menu MBG hari Selasa (26/8). Tidak ada yang menolak.

Pihak sekolah pun juga sudah membuat tim khusus untuk melakukan skrining menu MBG. Ada empat pos pemeriksaan menu. Dari awal hingga akhir, makanan diperiksa kelayakannya secara kasat mata, guru juga mencicipi menu, lalu dibagikan ke para murid, hingga guru melakukan edukasi pentingnya program MBG.

“Sepuluh persen dari total makanan yang datang itu dicicipi guru. Guru nanti juga mengedukasi agar murid mau makan sayur,” katanya.

Pihak sekolah yang telah menggelar rapat dengan orang tua dan komite sekolah ihwal kasus dugaan keracunan ini. Adapun murid yang absen sekolah juga mengalami gejala keracunan. Puskesmas Berbah mendatangi rumah murid untuk melakukan penanganan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news