Perusakan Makam di Banguntapan, Polisi Telusuri Rekaman CCTV

7 hours ago 1

Perusakan Makam di Banguntapan, Polisi Telusuri Rekaman CCTV Warga membersihkan makam yang dirusak orang tak dikenal di Kalurahan Baturetno, Banguntapan, Bantul, Senin (19/5/2025) - Istimewa

Harianjogja.com, BANTUL—Aksi perusakan terhadap sejumlah makam non-muslim terjadi di wilayah Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Bantul, DIY.

Total 11 makam ditemukan dalam kondisi rusak, terdiri dari tiga nisan permanen berbahan keramik dan delapan salib kayu. Aparat dan tokoh lintas agama bergerak cepat merespons peristiwa yang disebut baru pertama kali terjadi di wilayah ini.

BACA JUGA: Perusakan Makam di Bangutapan, Ini Kata Polres Bantul

Panewu Banguntapan, I Nyoman Gunarsa menyebut dua titik makam yang dirusak itu masuk ke wilayah Padukuhan Kalangan dan di Kalangan dan Ironayan.

“Yang paling banyak di Kalangan, ada 10 makam yang dirusak. Satu lagi di Ironayan. Kami terus berkoordinasi dengan Polsek, Koramil, FKUB, dan kelurahan untuk mengantisipasi agar tidak berkembang menjadi isu sensitif,” ujarnya, Senin (19/5/2025). 

Polisi telah menerima laporan dari ahli waris dan masyarakat. Kepala Seksi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, menyebutkan bahwa pihaknya sedang menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi. “Kami sedang mengumpulkan bukti dari CCTV, karena di sekitar lokasi ada sekolah dan rumah warga. Saat ini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan,” kata Jeffry.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh makam yang dirusak adalah makam non-muslim. “Dilihat dari bentuk nisan yang berciri salib, jelas makam Kristen. Tapi ini murni kriminal, tidak boleh dikaitkan dengan isu SARA,” imbuhnya.

Ketua FKUB Banguntapan, I Ketut Santosa menyebut bahwa pihaknya sudah bergerak memberi pemahaman ke masyarakat. “Banguntapan ini wilayah majemuk. Kami ingin menjaga kerukunan, jangan sampai ada asumsi liar. Ini jelas tindakan kriminal dan kami percayakan ke pihak kepolisian,” ujar Ketut.

Sementara itu, Lurah Baturetno, Sarjoko menyatakan siap bertanggung jawab untuk perbaikan makam. “Sebagai bentuk toleransi dan tanggung jawab sosial, kami siap memperbaiki makam bersama pengurus dan keluarga ahli waris. Kami juga akan bantu pasang CCTV agar kejadian ini tak terulang,” kata Sarjoko.

Saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku dan menelusuri jejak melalui rekaman CCTV. Semua pihak menegaskan pentingnya meredam isu agar tidak berkembang menjadi ketegangan antarumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news