PNP Resmi Buka KMIPN VII 2025: Wadah Inovasi Mahasiswa Vokasi untuk Wujudkan Indonesia Digital

11 hours ago 4

Klikpositif Program September - iklan hayati

PADANG, KLIKPOSITIF – Politeknik Negeri Padang (PNP) kembali mencatat sejarah penting dalam dunia pendidikan vokasi Indonesia dengan menjadi tuan rumah Kompetisi Mahasiswa Informatika Politeknik Nasional (KMIPN) VII Tahun 2025. Acara pembukaan berlangsung meriah di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) PNP, Senin (13/10/2025).

Mengusung tema “Inovasi dan Kreativitas Informatika untuk Indonesia”, pembukaan kompetisi tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) itu, turut dihadiri selruh pimpinan PNP, perwakilan Direktorat APTV, serta ratusan mahasiswa dan dosen pendamping dari berbagai politeknik se-Indonesia.

Ketua Panitia Pelaksana KMIPN VII, Deddy Prayama, menyampaikan bahwa KMIPN bukan sekadar kompetisi, melainkan momentum penting untuk mempertemukan ide-ide cemerlang dari mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia. “KMIPN bukan hanya lomba, tetapi wadah untuk menyalurkan kreativitas dan mengubah gagasan menjadi karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Tahun ini, kata dia melanjutkan, panitia mencatat sebanyak 420 tim dari berbagai politeknik di Indonesia mengirimkan proposal karya. Setelah melalui proses seleksi administratif dan penilaian substansi, sebanyak 341 proposal dinyatakan memenuhi syarat dan selanjutnya diseleksi ketat oleh dewan juri yang terdiri dari pakar industri, akademisi, dan praktisi teknologi informasi.

Dari jumlah tersebut, hanya 118 proposal terbaik yang terpilih untuk berlaga di tahap final dan akan berkompetisi dalam delapan kategori, yakni Hackathon, Cyber Security, Business Plan, Cipta Inovasi, Animasi, E-Government, Pengembangan Aplikasi Permainan, dan Aplikasi Cerdas.

“Konsep Hackathon tahun ini sangat menarik karena mahasiswa ditantang untuk membuat project dalam waktu 24 jam nonstop. Mereka harus menunjukkan kemampuan teknis sekaligus kreativitas dalam tekanan waktu,” jelas Deddy.

Selain kompetisi utama, KMIPN VII juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung seperti pelatihan pengamanan siber, workshop pengembangan aplikasi, serta seminar industri digital yang menghadirkan pembicara nasional. “Kami ingin menjadikan KMIPN bukan hanya kompetisi, tetapi juga pusat pembelajaran dan jejaring bagi mahasiswa vokasi,” ujarnya.

Pelaksanaan KMIPN VII 2025 di PNP tidak hanya menjadi ajang adu kreativitas, tetapi juga wadah strategis dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dengan industri digital nasional. Para peserta, sebut Deddy, berkesempatan untuk mendapatkan mentoring langsung dari praktisi industri, membuka peluang kolaborasi proyek, hingga perekrutan kerja melalui kegiatan talent scouting.

Selain kompetisi, kegiatan ini juga diramaikan oleh pameran karya inovasi mahasiswa, startup showcase, serta penampilan hiburan budaya lokal yang memperlihatkan kekayaan tradisi Minangkabau sebagai tuan rumah. “PNP ingin menunjukkan bahwa inovasi dan budaya dapat berjalan berdampingan. Mahasiswa tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga memiliki karakter dan kebanggaan terhadap identitas bangsa,” ujar Deddy Prayama menutup wawancara.

Sementara itu, Direktur PNP, Surfa Yondri, dalam sambutan pemukaan KMIPN VII menegaskan pentingnya peran mahasiswa vokasi dalam ekosistem digital Indonesia. Menurutnya, KMIPN menjadi bukti nyata bahwa pendidikan vokasi mampu menjawab tantangan era teknologi dan industri 4.0.

“KMIPN adalah wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, berkreasi, dan berinovasi. Melalui ajang ini, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, dan menghasilkan karya yang solutif,” kata Surfa Yondri.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Dukungan dosen, katanya, sangat diperlukan agar potensi mahasiswa dapat berkembang secara optimal. “Dosen bukan sekadar pengajar, tetapi mentor yang mendampingi mahasiswa menjadi inovator,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Surfa Yondri menyampaikan apresiasi tinggi kepada Badan Koordinasi Kemahasiswaan Politeknik se-Indonesia (Bakorma) dan Direktorat APTV atas kepercayaannya kepada PNP sebagai tuan rumah KMIPN VII. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menghasilkan pemenang, tetapi juga melahirkan insan-insan vokasi yang berkarakter, kompeten, dan memiliki semangat sportivitas, persahabatan, serta silaturahmi,” katanya.

Ketua Bakorma, Tomy Andrianto, memberikan apresiasi besar atas terselenggaranya kegiatan KMIPN di PNP. Ia menyebut bahwa ajang ini menjadi bukti semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia. “Melalui KMIPN, mahasiswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga saling belajar, berjejaring, dan memahami dinamika dunia industri,” kata Tomy.

Menurutnya, dunia pendidikan vokasi saat ini harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Karena itu, kegiatan seperti KMIPN menjadi sangat relevan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi perubahan yang cepat di dunia kerja. “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan jejaring mahasiswa vokasi. Semoga KMIPN tahun ini berjalan sukses dan memberikan inspirasi bagi semua peserta untuk terus berkarya dan berinovasi,” tambahnya.

Ia juga berpesan kepada para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. “Jangan hanya fokus pada kemenangan, tetapi jadikan ajang ini sebagai ruang belajar dan memperluas persahabatan antarpoliteknik,” tegas Tomy.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang SMA dan SLB Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Mahyan, yang hadir mewakili Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap peran PNP dalam mencetak lulusan yang unggul dan terampil di bidang teknologi.

“Pendidikan vokasi memiliki peran strategis dalam membentuk SDM yang siap kerja dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Masa depan Indonesia ditentukan oleh penguasaan teknologi terapan yang lahir dari tangan-tangan kreatif mahasiswa vokasi. Dan, mahasiswa vokasi adalah garda terdepan yang mampu mengubah data menjadi kebijakan dan kode menjadi solusi,” katanya.

Mahyan juga menilai, penyelenggaraan KMIPN menjadi bukti bahwa politeknik kini tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten secara teknis, tetapi juga berperan sebagai arsitek inovasi digital yang siap berkontribusi bagi bangsa. “Politeknik adalah miniatur Indonesia, tempat berkumpulnya beragam suku, budaya, dan ide yang berpadu menghasilkan solusi untuk kemajuan negeri,” pungkas Mahyan.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news