PADANG, KLIKPOSITIF- Puncak peringatan hari jadi atau Dies Natalis ke-69, Universitas Andalas (Unand) menggelar Sidang Terbuka dan Orasi Ilmiah dengan menghadirkan Presiden Gifu University Jepang, Profesor Yoshida Kazuhiro sebagai pembicara kunci.
Acara yang digelar di Convention Hall Kampus Limau Manis, Sabtu (13/9/2025) tersebut Rektor Unand, Efa Yonnedi memaparkan sederet capaian impresif Unand. Pada kesempatan itu, Rektor juga meluncurkan peta jalan transformasi lima tahunan untuk membawa almamater meraih reputasi global.
Rektor Efa Yonnedi menguraikan Peta Jalan Transformasi UNAND 2025-2029 yang menargetkan pencapaian “Reputasi Global yang Sesungguhnya” pada 2029. Langkah tersebut dimulai dengan fokus pada penguatan sistem manajemen dan budaya organisasi yang baik pada tahun 2025.
Rektor menyebut transformasi tersebut adalah langkah terukur Unand. Fokus tahun ini adalah membenahi fondasi melalui sistem manajemen yang solid berbasis teknologi informasi untuk mewujudkan tata kelola yang transparan dan efisien.
Rektor juga menunjukkan sejumlah pencapaian signifikan sepanjang tahun ini. Dalam hal pendanaan riset dari DPPM Dikti, Unand berhasil menempati peringkat ke-4 secara nasional pada tahun 2025.
Tren positif ini juga terlihat dari total dana penelitian yang terus meningkat, mencapai Rp43,9 miliar pada 2025. Di sisi pemeringkatan eksternal, Unand mempertahankan posisinya di jajaran elite perguruan tinggi nasional.
Lembaga pemeringkatan SINTA menempatkan Unand di peringkat 6 nasional, sementara Times Higher Education (THE) menempatkannya di peringkat 8 Indonesia. Di tingkat Asia, UNAND berada di peringkat 461-470 versi QS World University Rankings.
Rektor Efa Yonnedi juga menyoroti adanya pergeseran fokus dari kuantitas ke kualitas dalam publikasi internasional. Meskipun jumlah publikasi menurun pada 2025, persentase artikel jurnal bereputasi tinggi (Q1 dan Q2) justru menunjukkan tren peningkatan.
Berbagai hasil riset Unand juga telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Sejumlah produk unggulan yang telah menjadi komersial antara lain adalah tinta pemilu yang digunakan pada Pilkada 2024 serta sejumlah alat diagnostik kesehatan.
Hingga Agustus 2025, pendapatan dari royalti dan komersialisasi riset ini mencapai lebih dari Rp700 juta.
Terkait kualitas akademik saat ini, 91 persen dari total 153 program studi di Unand telah terakreditasi Unggul/A (57%) dan Baik Sekali/B (34%). Selain itu, sebanyak 27 program studi telah mendapatkan sertifikasi akreditasi internasional dari berbagai lembaga kredibel.
Rektor Efa Yonnedi juga memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi salah satunya adalah penurunan jumlah peminat pada jalur seleksi mandiri sebesar 14,3% pada tahun 2025, meskipun peminat dari jalur SNBP dan SNBT justru mengalami kenaikan.
Selain itu, jumlah mahasiswa internasional yang hanya 87 orang atau 0,24% dari total 36.211 mahasiswa menjadi pekerjaan rumah untuk mencapai reputasi global.
Meskipun demikian, Rektor menegaskan komitmen Unand untuk terus berbenah, baik dari sisi sumber daya manusia, infrastruktur, maupun tata kelola keuangan yang telah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian dan nilai akuntabilitas kinerja A dari Ditjen Diktiristek.