Salah satu pedagang cabai di Pasar Bringharjo, Jogja, Ifan, memperlihatkan stok cabai rawit merah di kios miliknya, belum lama ini. Harian Jogja - Lugas Subarkah
Harianjogja.com, JOGJA—Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) DIY memaparkan hasil pemantauan bahan pokok di seluruh kabupaten/kota di DIY selama Ramadan 2025. Hasilnya, stok bahan pokok mencukupi, dan harga komoditas masih stabil.
Sekda DIY, Beny Suharsono, menjelaskan dari hasil pemantauan di sejumlah pasar, rantai pasokan bahan pokok tidak ada kendala. Pada harga komoditas, fluktuasi terjadi pada komoditas cabai rawit merah dan bawang merah. “Ada perbedaan harga di tiap wilayah, tetapi tidak tajam,” ujarnya dalam konferensi pers di Kepatihan, Selasa (18/3/2025).
Pemda DIY, menurut Beny, terus memantau harga bahan pokok khususnya beras, cabai, bawang, daging, telur dan komoditas lainnya. “Pemda DIY terus berupaya memastikan ketersediaan dan pasokan. Maka, Bulog menjadi salah satu kata kunci,” katanya.
Kebutuhan mendasar lain yang menjadi perhatian yakni elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram. Terlebih, beberapa waktu lalu sempat terjadi kelangaan elpiji. Namun, saat ini dipastikan ketersediaan normal dan merata.
“Ada stok yang disiapkan oleh PT Pertamina. Diperlukan pengawasan bersama antara satgas pangan dan aparat supaya tidak ada gangguan pada distribusi atau penimbunan,” katanya.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, menuturkan beberapa upaya menjaga stabilitas bahan pokok menjelang Idulfitri di antaranya operasi pasar, pasar murah, gelar pangan murah, pemantauan ke distributor dan pedagang, koordinasi terkait dengan kuota BBM dan LPG, prioritas angkutan logistik bahan pokok pangan dan LPG.
BACA JUGA: Wali Kota Jogja Melarang ASN Menerima Parsel Lebaran
“Kami juga memantau di Stasiun Pengisian Dan Pengangkutan Bulk Elpiji [SPPBE] Jatirata untuk memastikan suplai stok dari Pertamina yang beberapa waktu lalu sempat terganggu, sekarang sudah tidak ada masalah sehingga diharapkan pasokan selama dan setelah Idulfitri tetap aman,” katanya.
Di gudang Bulog, diketahui tersedia 11.729 ton beras, bisa mencukupi untuk empat sampai lima bulan. Lalu, minyak 53.528 liter; gula 158.761 kg; dan tepung terigu 5.595 kg. “Bulog juga mendapatkan penugasan untuk menyalurkan beras SPHP sebanyak 1.500 ton sampai 29 Maret 2025,” katanya.
Fluktuatif
Berdasar pantauan di Pasar Wates, Kulonprogo, harga cabai rawit merah mencapai Rp75.000/kg, menurun dari awal bulan lalu yang mencapai Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram.
Kemudian komoditas Minyakita stok ada namun terbatas. Beberapa pedagang menjual sesuai HET, yakni Rp15.500, namun ada juga yang menjual Rp17.000 karena harga dari sales sudah di atas HET.
“Untuk telur fluktuasinya harian, saat kami mengecek harganya Rp23.000/ kg di tingkat distributor. Di pasar ada selisih antara Rp2.000-Rp3.000,” katanya.
Untuk Kota Jogja, harga cabai rawit merah Rp75.000 per kg, cabai merah keriting stabil Rp36.000 per kg, daging sapi Rp130.000 per kg, telur ayam Rp28.000 per kg, turun dari sebelumnya Rp30.000.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Ibrahim, menuturkan dalam strategi pengendalian stabilitas bahan pokok, dikedepankan prinsip 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News