Stres dan Kebiasaan Tidur Buruk Penyebab Seseorang Insomnia

5 days ago 8

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF – Sebuah survei CDC tahun 2020 menemukan bahwa sekitar 14,5% orang dewasa kerap mengalami kesulitan tidur hampir setiap hari dalam sebulan terakhir.

“Dalam dunia klinis, insomnia biasanya didiagnosis ketika seseorang kesulitan memulai tidur dan sering terbangun selama tidur setidaknya tiga kali seminggu,” jelas dr. Shalini Paruthi, profesor tambahan kedokteran internal dan pediatri di St. Louis University School of Medicine sekaligus juru bicara American Academy of Sleep Medicine.

Insomnia kronis bisa dipicu banyak faktor—mulai dari stres, kebiasaan tidur yang buruk, nyeri kronis, efek samping obat, hingga gangguan tidur lain seperti sleep apnea.

Baca Juga

Terapi lini pertama insomnia biasanya adalah terapi perilaku kognitif (CBT), pendekatan psikologis yang membantu pasien mengubah pola pikir dan kebiasaan seputar tidur.

“Penderita insomnia kerap kehilangan harapan untuk bisa tidur. Mereka mengantisipasi akan berbaring lama dengan pikiran yang terus berlari. CBT membantu mereka menata ulang cara berpikir dan pendekatan mereka terhadap tidur,” kata Paruthi.

Berbeda dari terapi bicara lain, CBT tidak menuntut pasien membahas pengalaman atau trauma masa lalu. Fokusnya adalah membangun teknik untuk menenangkan pikiran dan mempermudah transisi menuju tidur.

“Kita memiliki bukti yang kuat bahwa CBT bisa bekerja seefektif obat tidur, bahkan lebih tahan lama karena pasien membentuk kebiasaan baru. Biasanya, perbaikan gejala insomnia mulai terlihat dalam dua hingga enam minggu terapi,” ujar Paruthi.

Walaupun olahraga bukan terapi utama dalam pedoman klinis, Paruthi sering merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu sebagai pendukung perawatan.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news