Tanda-tanda Mata Juling dan Cara Menanganinya

3 hours ago 3

Harianjogja.com JAKARTA -Mata juling atau strabismus adalah kondisi ketika kedua mata tidak sejajar dan bergerak ke arah yang berbeda. Kondisi ini dapat terjadi pada satu atau kedua mata. 

Mata juling bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain mengganggu penampilan, strabismus dapat memengaruhi kemampuan penglihatan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan visual.

Dilansir dari KMN Eyecare, secara global, kasus mata juling cukup umum terjadi. Diperkirakan sekitar 2-4% anak-anak mengalaminya gejala mata juling. Pada sebuah penelitian di Hongkong tahun 2021, ditemukan 133 anak yang terkena mata juling dari 4,273 total responden.

Pada orang dewasa, kasus mata juling ini juga dapat muncul akibat cedera, stroke, atau gangguan neurologis lainnya.

Penyebab strabismus pada anak antara lain kondisi genetik, gangguan refraktif (sebagai contoh mata minus atau plus), kelainan neurologis, dan kelainan pada mata anak (katarak, retinopathy of prematurity, dan lain-lain).

Dalam beberapa kasus, strabismus pada anak dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas, yakni ketika otak cenderung mengabaikan gambar dari mata yang tidak sejajar.

BACA JUGA: Flek Hitam Bermunculan di Wajah? Kenali Penyebabnya

Jika tidak ditangani, hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan permanen. Untuk mencegah hal tersebut, mata juling dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini, misalnya dengan penggunaan kacamata khusus, terapi mata, atau operasi koreksi.

Jenis-Jenis Mata Juling

Mata juling terdiri dari berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan arah penyimpangan mata. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing jenis strabismus agar lebih mudah dipahami.

1. Esotropia (Mata Mengarah ke Dalam)

Esotropia adalah kondisi dimana salah satu atau kedua mata mengarah ke dalam atau mendekati hidung.

2. Exotropia (Mata Mengarah ke Luar)

Exotropia terjadi ketika salah satu atau kedua mata mengarah ke luar, menjauhi hidung.

3. Hypertropia (Mata Mengarah ke Atas)

Hypertropia adalah jenis mata juling dimana salah satu mata mengarah lebih tinggi dibanding mata lainnya. Kondisi ini tergolong langka dibanding jenis lainnya.

4. Hypotropia (Mata Mengarah ke Bawah)

Hypotropia adalah kebalikan dari hypertropia, dimana salah satu mata mengarah lebih rendah dibanding mata lainnya.

Kondisi lainnya: Pseudostrabismus.

Pseudostrabismus merupakan kondisi yang menyerupai strabismus, tetapi bukan strabismus pada anak usia dibawah 1 tahun, terkadang mata anak terkesan juling, namun refleksi cahaya masih jatuh di tengah pupil atau manik mata. Hal ini disebabkan oleh struktur hidung yang lebar dan datar, atau lipatan kulit di bawah kelopak mata yang berlebih.

Gejala Mata Juling

Mata juling (strabismus) memiliki beberapa gejala yang bisa dikenali, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala mata juling:

1. Mata tidak sejajar

Satu mata mengarah ke depan, sementara mata lainnya bisa mengarah ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah.

2. Mata tidak bekerja sama

Kedua mata tidak bergerak bersama saat melihat suatu objek, sehingga pandangan tampak tidak terkoordinasi.

3. Mata sering menyipit atau memiringkan kepala

Untuk mengkompensasi penglihatan yang terganggu, seseorang mungkin sering menyipitkan satu mata atau memiringkan kepala agar dapat melihat lebih jelas.

4. Kesulitan memperkirakan jarak

Orang dengan mata juling sering mengalami masalah dalam memperkirakan jarak karena hilangnya penglihatan 3D atau stereoskopik.

5. Penglihatan ganda (diplopia)

Pada beberapa kasus, terutama pada orang dewasa, mata juling dapat menyebabkan penglihatan ganda, karena otak menerima dua gambar yang berbeda dari kedua mata.

6. Mata terasa lelah atau tegang

Mata mungkin terasa cepat lelah karena usaha berlebihan untuk fokus atau menyeimbangkan penglihatan.

7. Mata malas (amblyopia)

Pada anak-anak, salah satu mata yang tidak digunakan dengan baik dapat menjadi "mata malas," dimana penglihatan pada mata tersebut tidak berkembang optimal.

Cara Mengatasi Mata Juling

Tidak perlu berkecil hati jika Anda atau anggota keluarga mengalami mata juling.

Pengobatan untuk mata juling tergantung pada penyebabnya dan bisa meliputi:

1. Kacamata Atau Lensa Kontak

Untuk kasus di mana mata juling disebabkan oleh masalah refraksi, kacamata atau lensa kontak mungkin cukup untuk memperbaiki penglihatan, namun tidak sepenuhnya dapat mengatasi mata juling. Pada juling yang ringan masih dapat dikoreksi dengan kacamata prisma.

2. Latihan Otot Mata

Terapi fisik atau latihan mata yang ditujukan untuk memperkuat atau melemahkan otot-otot mata tertentu dapat membantu memperbaiki keseimbangan mata.

3. Terapi Oklusi Atau Penutup Mata

Pada kasus amblyopia (mata malas), pasien dapat menggunakan penutup mata atau terapi oklusi bersamaan dengan kacamata dan latihan otot mata. Hal ini dapat membantu pada kasus juling ringan. Mata yang ditutup adalah mata yang kuat selama beberapa jam untuk periode tertentu sehingga diharapkan mata yang lemah menjadi lebih aktif.

4. Operasi Mata Juling

Dalam beberapa kasus, terutama jika mata juling yang berat dan tidak merespon dengan pengobatan yang lain maka diperlukan pembedahan untuk mengoreksi otot mata.

Manfaat dari operasi strabismus yaitu dapat mengkoreksi posisi mata sehingga persepsi kedalaman menjadi lebih baik, memperbaiki penglihatan ganda, membaiknya lapang pandang, meningkatnya rasa percaya diri karena penampilan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news