Jembatan Pandansimo tergenang air pada Selasa (5/11/2024). - Harian Jogja/Stefani Yulindriani
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Pandansimo tergenang air Sungai Progo beberapa hari belakangan. Meski begitu, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DIY mengupayakan agar pekerjaan konstruksi tetap berjalan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN DIY Setiawan Wibowo menyampaikan pekerjaan konstruksi di Jembatan Pandansimo tidak optimal sejak Minggu (3/11/2024).
Hal itu lantaran air Sungai Progo menggenangi lokasi pekerjaan konstruksi Jembatan Pandansimo. “Beberapa hari ini masih terendam banjir, masih perbaikan jalan akses,” ujarnya, Selasa (5/11/2024).
Dia menuturkan genangan air tersebut menutup akses masuk alat berat. Karena itu, pihaknya masih menunggu air surut agar alat berat dapat melintas di sana. “Kami masih menunggu air surut untuk perbaikan jalan akses, karena belum bisa dikerjakan [Jembatan Pandansimo] untuk [bagian] atas. Kami masih berpikir untuk sisi atas,” ujarnya.
Dia menilai genangan air tersebut membuat intensitas pekerjaan konstruksi di sana tidak optimal. Sementara ini, pihaknya mengupayakan beberapa pekerjaan yang masih dapat dilakukan di tengah genangan air Sungai Progo.
Beberapa pekerjaan yang tengah dilakukan antara lain merampungkan pemasangan barrier dan jalan pendekat. Pekerjaan tersebut pun dilakukan dari wilayah Bantul dan Kulonprogo.
Sementara lantaran masih tergenang air Sungai Progo, pekerja konstruksi disana hanya dapat mengerjakan pekerjaan konstruksi hingga pukul 19.30 WIB.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIY, Ridwan Subarkah menyampaikan pihaknya telah mengantisipasi terjadi cuaca ekstrem yang akan berpotensi menyebabkan luapan air di lokasi proyek JJLS Kelok 23.
Dia menuturkan pihaknya telah menyiapkan saluran drainase sementara untuk mengalirkan air yang berlebihan apabila cuaca ekstrem terjadi. “Saat ini saluran sementara belum selesai. Kami bikin buat saluran [drainase] sementara agar aliran air bisa terarah,” ujarnya.
Subarkah menilai keberadaan saluran sementara tersebut dapat digunakan untuk mengalirkan air, sehingga tidak terjadi luapan air yang akan mempengaruhi pekerjaan proyek yang tengah dilakukan.
Sementara, menurut Subarkah, pihaknya juga telah menyiapkan tanggul di lokasi pekerjaan konstruksi JJLS Kelok 23. Di sana, tanggul di pasang agar aliran air hujan melintas pada lokasi proyek konstruksi yang tengah dikerjakan.
Sementara ini, menurut Subarkah pihaknya telah mengoptimalkan pekerja disana. Dia menuturkan pekerja disana telah bekerja dengan sistem dua sif dengan jam kerja hingga pukul 23.00 WIB. Menurut Subarkah, upaya tersebut dilakukan agar progres pekerjaan konstruksi dapat optimal sebelum cuaca ekstrem terjadi di Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News