Tiru Dedi Mulyadi, Wali Kota Semarang Pertimbangkan Kirim Geng Remaja ke Barak Militer

2 hours ago 4

Harianjogja.com, SEMARANG—Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mempertimbangkan untuk mengirim remaja-remaja yang terlibat dalam aksi kreak atau gangster ke dalam barak militer, seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Saya tidak detail mempelajari apa yang dilakukan di Jawa Barat ya, saya hanya membacanya dari media dan itu menurut saya bukan hal yang bisa diikuti secara langsung begitu. Saya harus pelajari dulu," kata Agustina di Semarang, Senin, menanggapi kembali maraknya aksi kreak atau kenakalan remaja, seperti melakukan tawuran atau aksi ugal-ugalan di jalanan yang meresahkan masyarakat.

Istilah kreak sering digunakan di Semarang untuk menyebut kelompok remaja pelaku aksi tawuran atau ugal-ugalan di jalanan yang merupakan singkatan dari kere mayak, yakni secara harfiah berarti "orang miskin yang suka mengganggu".

BACA JUGA: Terapis Ditemukan Meninggal Dunia dengan Mulut Berbusa di Tempat Pijat Kawasan Mantrijeron Jogja

Dia berencana mengirimkan tim ke Jabar untuk melihat implementasi dari gagasan yang belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial karena dinilai sebagai pendekatan berbeda dalam menangani kenakalan remaja.

"Nanti akan kami kirim teman-teman untuk bisa belajar Jawa Barat apa yang dilakukan. Kalau misalnya itu tepat di Kota Semarang yang kita lakukan, apakah SDM-nya memenuhi, anggarannya memenuhi, situasinya memenuhi? Itu yang akan kami lakukan," katanya.

Artinya, Pemerintah Kota Semarang perlu mempelajari terlebih dulu konsep pendekatan tersebut seperti apa, termasuk implementasinya di lapangan kaitannya dengan anggaran dan banyak aspek.

"Tidak kemudian semata-mata mengatakan bahwa saya akan ikut (kirim ke barak militer, red). Idenya sih bagus, hanya detailnya bagaimana," katanya.

Yang jelas, Agustina mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan kepolisian yang telah melakukan tugas ekstra untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut dia, peran orang tua, keluarga, dan lingkungan, seperti rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) juga sangat penting dalam mengawasi pergaulan remaja agar tidak berkembang ke arah negatif, seperti kreak.

"Kreak ini memang meresahkan, tetapi ini adalah akibat dari sebuah situasi sedang kami deteksi dan akan kami lakukan langkah-langkah khusus," katanya.

Ke depan, kata dia, Pemkot Semarang berencana membuat berbagai macam kegiatan yang akan mengalihkan dan mengarahkan energi remaja kepada kegiatan yang bersifat positif, seperti eksibisi atau pertandingan olahraga.

"Kemarin sudah ngobrol sama pak kepala dinas, apa yang bisa dimaksimalkan di anggaran sebelum (APBD) perubahan yang bisa digunakan membuat eksibisi, pertandingan persahabatan, atau apa pun yang diminati anak-anak yang sekarang ini lebih suka bergabung dengan kreak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news