Universitas Andalas Kukuhkan Lima Guru Besar Baru

2 months ago 68

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

PADANG KLIKPOSITIF – Universitas Andalas (UNAND) kembali mengukuhkan lima guru besar baru. Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menyampaikan penghargaan dan selamat yang tulus kepada kelima guru besar yang telah menunjukkan dedikasi, integritas, dan kontribusi luar biasa di bidang keilmuan masing-masing. Mereka adalah:

Prof. Dr. Eng. Ir. Jon Affi, S.T., M.T. (Rekayasa Permukaan Material)

Prof. Dedison Gasni, S.T., M.T., Ph.D. (Tribologi)

Prof. Henmaidi, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D. (Manajemen Industri)

Prof. Ir. Taufika Ophiyandri, S.T., M.Sc., Ph.D. (Manajemen Konstruksi Pasca Bencana)

Prof. Dr. Ir. Is Prima Nanda, M.T., IPU, Asean Eng. (Teknik Pengecoran Logam)

“Hari ini, Universitas Andalas bertambah terang dengan cahaya keilmuan dari Bapak/Ibu semua, yang menjadi suluh bagi kampus, masyarakat, dan bangsa,” ujar Rektor Efa Yonnedi, dalam sambutannya saat pengukuhan lima orang guru besar tersebut, di Convention Hall, Kampus UNAND, Kamis (26/6/2025).

Menurut Rektor, pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penanda kematangan akademik dan awal kepemimpinan ilmiah para profesor yang diharapkan menjadi motor penggerak perubahan di tengah masyarakat.

Peran Strategis Guru Besar dalam Program “Kampus Berdampak”

Pengukuhan guru besar ini sejalan dengan program “Kampus Berdampak” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Program ini mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya mencetak lulusan dan menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga hadir di tengah masyarakat, menyelesaikan persoalan nyata, dan menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.

UNAND menyambut penuh semangat kebijakan ini dan terus membangun ekosistem kolaboratif yang berkelanjutan melalui pendekatan quadruple helix—akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat. Salah satu wujud konkretnya adalah kinerja riset yang membanggakan.

Pada tahun 2025 ini, UNAND berhasil memperoleh pendanaan riset dari BIMA Kemendiktisaintek sebanyak 230 judul, menempatkan UNAND sebagai salah satu dari 10 perguruan tinggi penerima terbanyak secara nasional. Selain itu, 486 judul lainnya didanai melalui skema internal UNAND.

“Ini adalah bukti bahwa kapasitas riset kita terus tumbuh dan dipercaya,” kata Rektor.

Namun, ia menekankan bahwa UNAND tidak boleh berpuas diri. “Pendanaan kolaboratif dari mitra industri dan luar negeri masih perlu diperkuat. Di sinilah peran para guru besar sangat vital,” ucapnya.

Guru besar diharapkan dapat menjadi jembatan strategis dalam membangun jejaring nasional dan internasional, serta menjadi penggerak utama dalam memimpin konsorsium riset dan inovasi lintas disiplin.

“Guru besar adalah puncak karier akademik, tetapi juga panggilan untuk menginspirasi, memimpin, dan menggerakkan ekosistem pengetahuan,” kata Rektor Efa Yonnedi.

“Dengan integritas, kapasitas, dan jejaring yang dimiliki, guru besar menjadi simbol harapan dan perubahan bagi masa depan perguruan tinggi,” tutupnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news