Pasar Niten. - Harian Jogja
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul mencatat ada penurunan omzet pasar rakyat beberapa tahun belakangan. Itulah sebabnya, DKUKMPP Bantul akan menata kembali lima pasar rakyat yang ada. Penataan tersebut untuk meningkatkan omzet pasar rakyat di Bantul.
DKUKMPP Bantul mencatat terjadi penurunan omzet pedagang pasar rakyat mencapai 26,7% selama 2022-2023. Kemudian, pada Januari-November 2024, DKUKMPP Bantul mencatat penurunan omzet pasar rakyat mencapai 17%.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perdagangan DKUKMPP Bantul, Zona Paramitha, menyampaikan pihaknya berencana memodernisasi pasar rakyat di Bantul untuk memberikan dampak signifikan terhadap omzet pedagang.
Rencana modernisasi tersebut akan menyasar pada lima pasar rakyat, yaitu Pasar Niten, Pasar Bantul, Pasar Piyungan, Pasar Imogiri, dan Pasar Angkruksari.
Menurut Zona, kelima pasar tersebut dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan. Pasar Niten selama ini digunakan sebagai pusat perkulakan, Pasar Bantul digunakan untuk belajar masyarakat setempat dan kuliner di malam hari. Sementara Pasar Piyungan selama ini digunakan sebagai tempat menjual bahan pangan yang diproduksi masyarakat setempat dan Pasar Mangiran akan dikonsepkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Adapun, Pasar Angkruksari yang berada di jalur wisata berpotensi sebagai pasar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Zona mengungkapkan pihaknya berencana menambah fasilitas di pasar rakyat tersebut antara lain fasilitas edukasi seperti kids corner, dan co-working space.
Dia juga akan mempertimbangkan beberapa tambahan fasilitas yang dapat dihadirkan di pasar rakyat untuk meningkatkan kenyamanan pembeli.
Pada 2025, pihaknya melakukan kajian rencana pengembangan konsep modernisasi pasar rakyat tersebut. Kemudian, dari kajian tersebut akan disusun master plan rencana pengambangan pasar dan akan dirancang detail engineering design (DED) pembangunan pasar tersebut.
BACA JUGA: Aturan Jarak Toko Modern dan Pasar Tradisional di Bantul Bakal Dikaji Ulang, Ini Sebabnya
Untuk mendukung pengembangan pasar, DKUKMPP Bantul mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta untuk menyusun kajian pada 2025.
Zona menuturkan target pengembangan pasar tersebut yaitu menciptakan pasar rakyat yang mampu bersaing dengan modernisasi tanpa kehilangan identitasnya. "Pasar tidak hanya menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga area yang nyaman untuk konsumen agar mereka betah berada di sana," tuturnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DKUKMPP Bantul, Fenty Yusdayati menyampaikan kajian pengembangan pasar rakyat tersebut dilakukan untuk mengetahui keinginan pedagang dan pelanggan. Dengan begitu, pihaknya bisa merancang konsep untuk pengembnagan setiap pasar rakyat sesuai karakteristiknya masing-masing. “Kemudian, kita uji dulu beberapa pasar besar, setelah itu kami mungkin akan mewujudkan pasar tematik, yang menyediakan bahan khusus sayur dan lainnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News