APILL Mantrigawen Aktif, Dishub Jogja Terapkan Rekayasa Lalin

14 hours ago 2

APILL Mantrigawen Aktif, Dishub Jogja Terapkan Rekayasa Lalin Lampu lali lintas. - Solopos/M. Ferri Setiawan

Harianjogja.com, JOGJA—Dishub Kota Jogja mengaktifkan APILL di Simpang Tiga Mantrigawen sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas terpadu menghadapi puncak libur Natal dan Tahun Baru.

Pengaturan lalu lintas dilakukan bersama Satlantas Polresta Jogja dan Ditlantas Polda DIY melalui pemantauan ATCS, pengaturan fisik di lapangan, hingga pengerahan tim urai kemacetan. Rekayasa lalu lintas di kawasan Jembatan Kewek disebut telah memberikan dampak positif terhadap kelancaran arus kendaraan.

Di kawasan Pasar Ngasem dan Jeron Beteng, Dishub juga berkoordinasi dengan Kraton Jogja untuk memastikan pengaturan lalu lintas tetap selaras dengan tata ruang kawasan heritage..

Kepala Dishub Kota Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan pemasangan APILL tersebut bersifat jangka pendek atau darurat. Kebijakan ini diambil sebagai respons atas meningkatnya arus lalu lintas setelah penutupan Plengkung Gading.

“Setelah Plengkung Gading ditutup, lalu lintas di Simpang Tamansari dan Mantrigawen mengalami peningkatan signifikan. Volume kendaraan di kawasan Mantrigawen dan Katamso mencapai sekitar 7.000 kendaraan per jam, padahal kondisi normalnya hanya sekitar 700 kendaraan. Artinya terjadi peningkatan hampir sepuluh kali lipat,” katanya, Sabtu (27/12/2025). 

Menurut Agus, kondisi tersebut berpotensi menimbulkan konflik lalu lintas untuk kendaraan yang menuju maupun keluar kawasan Kraton Jogja. Selain itu menurutnya masih ada arus kendaraan di Jl. Brigjen Katamso. Karena itu, menurutnya, pemasangan APILL menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

“Dengan kondisi seperti ini, keselamatan menjadi prioritas utama, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki yang menyeberang atau melintas di kawasan ini,” katanya.

Simpang Tiga Mantrigawen termasuk titik rawan kecelakaan berdasarkan laporan dari Jasa Raharja, Satlantas Polresta Jogja, dan jajaran Polsek setempat.

Dishub Kota Jogja memprediksi lonjakan arus kendaraan akan terus terjadi seiring puncak kunjungan wisata pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berdasarkan pantauan di enam simpang pintu masuk kota, volume kendaraan yang pada hari normal berkisar 100.000–150.000 unit kini melonjak hingga sekitar 700.000 kendaraan per hari.

“Dari pemerintah pusat diperkirakan ada sekitar 7 juta kunjungan ke Jogja selama periode Nataru, dengan lebih dari 3 juta di antaranya menggunakan kendaraan pribadi. Mulai malam ini hingga malam Minggu, kendaraan pribadi yang masuk ke Jogja bisa mencapai sekitar 1 juta unit,” katanya. 

Mengantisipasi kepadatan lalu lintas, Dishub Kota Jogja bersama Satlantas Polresta Jogja dan Ditlantas Polda DIY terus melakukan pengaturan secara intensif, baik melalui sistem berbasis teknologi informasi seperti Area Traffic Control System (ATCS), pengaturan fisik di lapangan, hingga pengerahan tim urai kemacetan.

Agus menyebutkan rekayasa lalu lintas di kawasan Jembatan Kewek memberikan dampak positif dengan membuat arus kendaraan di wilayah Gardu Babon Aniem lebih lancar dibandingkan sebelumnya. Adapun di kawasan Pasar Ngasem dan wilayah Jeron Beteng, Dishub Kota Jogja berkoordinasi dengan Kraton Jogja.

Setelah periode Nataru berakhir, pihaknya akan melakukan pemetaan dan manajemen rekayasa lalu lintas yang mempertimbangkan aspek teknokrasi sekaligus kosmologi dan filosofi Jogja.

“Di Jogja, pendekatan penataan lalu lintas tidak bisa hanya teknokratis. Kosmologi dan filosofi juga harus berjalan beriringan. Inilah Yogyakarta,” katanya.

Usai periode Nataru, Dishub Kota Jogja berencana menyusun manajemen lalu lintas jangka panjang dengan mempertimbangkan pendekatan teknokrasi, kosmologi, dan filosofi Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news