KLIKPOSITIF- Sudah dua minggu nelayan di Patenggangan, Kelurahan Air Tawar Barat, Kota Padang, tidak dapat melaut akibat bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah pesisir tersebut. Kondisi ini membuat mereka terancam kehilangan sumber ekonomi utama.
Patenggangan merupakan kampung pesisir di Air Tawar Barat yang mayoritas warganya menggantungkan hidup sebagai nelayan. Hingga Rabu (3/12/2025), aktivitas melaut tidak terlihat sama sekali.
Terpantau, para nelayan hanya duduk di sepanjang pantai sambil menyaksikan tumpukan kayu gelondongan yang terbawa arus, sementara sebagian lainnya memperbaiki kapal yang rusak.
“Ya beginilah kondisi kami, tidak bisa melaut sejak cuaca ekstrem sekitar dua minggu ini,” ungkap Edi (54), seorang nelayan yang tampak sedang memperbaiki perahunya.
Tidak beroperasinya aktivitas melaut membuat mereka kehilangan pemasukan harian. Para nelayan tidak memiliki pekerjaan alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kalau sekarang kondisi kami ya begini. Ya ada saja dimakan, tapi untuk mengumpulkan uang dari melaut sudah tidak bisa. Apalagi setelah kayu-kayuan ini menumpuk di pantai,” tambah Edi.
Hal serupa juga dialami Izul (53). Ia mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga karena tidak dapat melaut.
“Sekarang ya minjam uang dulu kalau tidak ada beras di rumah. Soalnya sejak cuaca ekstrem ini, kami tidak bisa melaut,” ujarnya.
Diketahui Sumatera Barat sudah dilanda cuaca ekstrem sejak pertengahan November 2025 lalu, puncaknya pada 27 dan 28, sebagian wilayah di Kota Padang dilanda banjir, termasuk sejumlah daerah lainnya di Sumbar.

1 day ago
6




















































