Sejumlah pejabat berfoto bersama dalam Acara Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2024 yang digelar di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Selasa (10/12/2024). - Harian Jogja - Sirojul Khafid
JOGJA—Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY menyelenggarakan serangkaian peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2024. Rangkaian kegiatan dari DP3AP2 DIY bersama Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK) DIY dan organisasi lainnya berlangsung selama 16 hari, mulai 25 November hingga 10 Desember 2024.
Dengan mengusung tema Masa Depan: Wujudkan Jogja Istimewa Tanpa Kekerasan, kegiatan tersebut berupa seminar, lomba pembuatan video dan poster edukasi di tingkat sekolah lanjutan tingkat atas, penyebaran imbauan Gubernur DIY tentang pencegahan kekerasan, publikasi bersama, hingga kampanye pencegahan kekerasan dengan pemberian buku saku dan bunga. Pembagian buku saku dan bunga berlangsung di Pasar Sentul dan Pasar Godean, Sleman.
Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengatakan tema Masa Depan: Wujudkan Jogja Istimewa Tanpa Kekerasan mengandung pesan dengan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, bisa berarti menyelamatkan penerus bangsa. Untuk jangka panjang, pencegahan kekerasan dilakukan untuk memastikan masa depan perempuan dan anak yang gemilang.
Erlina mengajak seluruh lapisan masyarakat, pemangku kebijakan, organisasi masyarakat, komunitas, perusahaan, hingga sekolah untuk terlibat secara aktif sesuai kapasitas masing-masing dalam pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Tema kali ini menjadi refleksi untuk semakin meneguhkan tekad bersama tentang pentingnya perlindungan pada perempuan dan anak bagi kita semua, khususnya di DIY,” kata Erlina dalam Puncak Acara Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2024 di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Selasa (10/12/2024).
BACA JUGA: Bukan Pertahanan, Alokasi APBN Terbesar untuk Sektor Pendidikan
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Sukamto, mengatakan peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2024 menjadi pengingat pentingnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama demi penghormatan terhadap kemanusiaan, keadilan, dan keberagaman.
Sultan berharap peringatan tidak selesai hanya pada ranah seremonial, tapi benar-benar diresapi sebagai upaya bebenah dan menginternalisasi semua pihak. Perlu ada pemahaman yang sama, bahwa kekerasan pada siapa pun tidak memberi manfaat, tetapi justru memunculkan permasalahan baru yang berkepanjangan.
Menurutnya, setiap elemen masyarakat perlu meningkatkan kapasitas diri, dari manajemen emosi, keuangan, hingga perilaku agar potensi terjadinya kekerasan semakin menurun. Manusia harus mengamalkan hamemayu hayuning bawana, atau memperindah keindahan alam semesta.
“Menjaga harmonisasi dan keindahan dunia, dan harmonisasi dengan sesama, demi masa depan bersama,” katanya.
Dalam puncak Peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak 2024, ada rilis jingle anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, pemberian hadiah lomba, penandatanganan kerja sama, hingga talkshow. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News