5 hours ago
2
Ilustrasi petir di tengah cuaca ekstrem. - Pixabay
Harianjogja.com, JOGJA—Hujan deras dan angin kencang masih berpotensi terjadi sepekan kedepan. Walau status Siaga Darurat Bencana tidak diperpanjang, masyarakat diimbau tetap waspada dengan potensi hujan deras dan angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menjelaskan saat ini potensi hujan deras masih ada. “Kalau perkiraan BMKG [Badan Mateorologi Klimatologi Geofisika] dalam seminggu kedepan. Tapi apakah akan lebih panjang lagi saya belum tahu,” uajrnya, Selasa (20/5/2025).
BACA JUGA: Hujan Deras Sebabkan Kerusakan di Beberapa Wilayah, BPBD DIY: Sleman Paling Parah
Hujan deras dan angin kencang ini terjadi karena adanya siklon di Samudera Hindiayang ekornya mencapai wilayah DIY. “BMKG mengatakan ada ekor siklon. Kalau siklonnya di tengah laut, ekornya yang ada di darat,” paparnya.
BPBD DIY telah mengakhiri status Siaga Darurat pada 8 mei 2025 lalu. Keputusan ini diambil karena pada Mei, wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau. “Kami menetapkan status berdsaarkan perkiraan BMKG secara resmi, yang mengeluarkan rilis di 30 April bahwa DIY sudah masuk musim kemarau, di antara kemarau itu ada hujan atau istilahnya kemarau basah,” ungkapnya.
Meski di tinkat provinsi Siaga Darurat tidak diperpanjang, untuk Kabupaten Sleman masih berlaku Siaga Darurat dan Kulonprogo berlaku Tanggap Darurat sampai 30 Mei 2025. “Tujuannya dalam hal mendapatkan anggaran supaya bisa menangani secara cepat. Karena kerugian materil banyak terdapat di Kulonprogo dan Sleman,” akta dia.
Meski DIY sudah tidak memberlakukan Siaga Darurat, bukan berarti tidak ada yang dilakukan untuk menghadapi potensi bencana. “Kami tetap siap siaga, memperkuat mitigasi dan meminta masyarakat untuk selalu waspada apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Terhadap beberapa titik terdampak bencana hidrometeorologi baru-baru ini, ia memastikan semuanya sudah tertangani. “Semuanya sudah ditangani, termasuk yang kemaren kejadian pohon tumbang di Gunungkidul dan Sleman,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
