Kampus Muhammadiyah Diminta Tak Sembarangan Beri Gelar Profesor Kehormatan

1 week ago 14

iklan hayati

BUKITTINGGI,KLIKPOSITIF – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) tidak boleh sembarangan memberikan gelar profesor kehormatan.

Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Jebul Suroso, S.Kep., Ns., M.Kep., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), yang berlangsung pada Kamis (10/4) di Auditorium Ukhuwah Islamiyah Kampus I UMP.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Haedar menekankan pentingnya peningkatan jumlah Guru Besar di PTMA untuk memberikan dampak signifikan bagi kualitas dan peran strategis institusi.

“Dengan bertambahnya Guru Besar, harus ada keunggulan kualitatif yang nyata, tidak hanya memenuhi standar akreditasi institusi, tetapi juga meningkatkan peran PTMA dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban,” ujarnya dikutip dari situs resmi Muhammadiyah.

Namun, ia memberikan peringatan tegas agar PTMA tidak terjebak dalam tren memberikan gelar profesor kehormatan secara sembarangan.

“Jangan ikut-ikutan kasih gelar profesor kehormatan. Profesor itu melekat pada profesi dan institusi, itu jabatan. Ini demi menjaga marwah dan kekuatan PTMA,” tegas Haedar.

Ia bahkan menyebut pesan ini sebagai “perintah Ketua Umum,” meskipun belum ada surat keputusan resmi, untuk menggarisbawahi komitmen Muhammadiyah dalam menjaga integritas akademik.

Haedar juga mengapresiasi capaian PTMA yang kini memiliki 20 fakultas kedokteran dengan akreditasi unggul. Menurutnya, pencapaian ini harus selaras dengan keunggulan kualitatif dalam pelaksanaan caturdharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

“Keunggulan ini harus berbanding lurus dengan kontribusi nyata untuk kemajuan bangsa,” tambahnya.

Pengukuhan Prof. Jebul Suroso sebagai Guru Besar menjadi momentum penting bagi UMP dan PTMA secara keseluruhan. Haedar berharap, bertambahnya Guru Besar seperti ini dapat memperkuat posisi PTMA sebagai pilar pendidikan yang unggul dan berintegritas, sekaligus menjadi teladan dalam dunia akademik nasional.

Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika UMP, tamu undangan, serta perwakilan dari berbagai kalangan, yang turut menyaksikan komitmen Muhammadiyah dalam menjaga kualitas dan marwah pendidikan tinggi.

(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news