Kesulitan Ekonomi Mengancam 6.000 Pelaku Wisata di Sleman Utara

1 day ago 6

Kesulitan Ekonomi Mengancam 6.000 Pelaku Wisata di Sleman Utara Satu Jeep Wisata sedang melintas ruas jalan di Kawasan Kaliurang, Kalurahan Umbuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman, Senin (31/3/2025). Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, SLEMAN—Kelesuan perekonomian masyarakat mengakibatkan penurunan angka kunjungan wisatawan di sejumlah daerah, termasuk kawasan destinasi kaliurang, Kabupaten Sleman. Asosiasi Jeep Wisata Lerang Merapi khawatir sekitar 6.000 pelaku wisata dan jasa wisata terdampak.

Sekretaris Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi, Basuki, merasa situasi perekonomian masyarakat sedang lesu. Apabila sektor pariwisata di Sleman Utara macet, ada banyak pelaku dan jasa wisata terdampak.

Baca Juga: Pengetatan Anggaran Diklaim Picu Pelemahan Rupiah

Kata Basuki, ada sekitar 5.000 orang hingga 6.000 orang yang akan terdampak. Dari jumlah tersebut, sopir Jeep ada 1.500 orang. Sisanya adalah keluarga sopir Jeep, fotografer, bengkel Jeep, dan pemasok sparepart.

“Total 6.000 orang kurang lebihnya. Mereka mau makan apa. Pemerintah kalau diminta mencarikan makan 6.000 orang juga tidak mudah,” kata Basuki ditemui di Basecamp Jeep Wisata TLCM, Senin (31/3/2025).

Baca Juga: Luhut Ingatkan Dampak Pelemahan Ekonomi China

Basuki mengaku hari H Idulfitri 2024 angka kunjungan dapat mencapai 50% daripada hari-hari biasanya. Adapun pada periode yang sama kali ini, angka kunjungan bahkan tidak mencapai 10%. Anggota asosiasi pun mengeluhkan hal yang sama.

Per pukul 15.00 WIB, hanya ada 13 kendaraan keluar dari Basecamp Jeep Wisata TLCM. Padahal momen lebaran, seharusnya dapat mendatangkan wisata lebih daripada hari-hari biasanya.

Baca Juga: Proyek IKN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan, Jadi yang Tertinggi

Ancaman terhadap sektor pariwisata, kata Basuki kemungkinan akan berlangsung hingga akhir tahun. Selain sejumlah kebijakan negara, seperti efisiensi, ada juga larangan study tour atau outting class ke luar daerah. Hal ini akan semakin mematikan sektor pariwisata.

“Teman-teman dari Jakarta mengatakan kalau pemudik lebaran tahun ini hanya 50 persen. Saya tidak tahu persis yang melakukan kunjungan wisata berapa persen. Tapi kalau melihat dari pemudik yang hanya 50 persen, potensi berwisata juga turun. Kalau dilihat memang betul real, dari kawasan bawah ke atas ini juga sepi,” kata Basuki ditemui di Basecamp Jeep Wisata TLCM, Senin (31/3/2025).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news