Kolaborasi YRO dan Empire Wild, Memperkuat Hubungan Bilateral Indonesia dan AS lewat Musik

Harianjogja.com, JOGJA—Dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat, Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) menggelar latihan konser kolaborasi dengan duo cellist asal negeri Paman Sam yang tergabung dalam Empire Wild. 

Petikan selo yang dimainkan oleh Mitch Lyon dan Ken Kubota dua personel Empire Wild mampu membius penonton yang menyaksikan konser kolaborasi mereka dengan YRO di Kagungan Dalem Pagelaran Kraton Yogyakarta. Sinar mentari yang perlahan memudar sore itu semakin menambah suasana larut dalam alunan repertoar yang dimainkan.  

Dua lulusan Juilliard School, Amerika Serikat itu berhasil memikat penonton dengan dua repertoar yakni "1st Movement" dan "Julie-O" karya Mark Summer. Puncak kejutan hadir ketika mereka berkolaborasi dengan YRO dalam membawakan lagu klasik kebangsaan berjudul "Indonesia Pusaka". Selama kurang lebih 30 menit mereka tampil, perhatian penonton tak lepas dari perpaduan khas musik klasik dan orkestra yang disuguhkan. 

Mitch Lyon mengungkapkan kegembiraannya atas kolaborasi ini. "Hal terbaik dari musik adalah kita bisa bermain bersama dan langsung kompak," ujarnya. Mitch juga menambahkan bahwa mereka banyak berbagi pengalaman dengan para musisi YRO. "Ini pertama kalinya kami berkolaborasi dengan grup lokal. Kami punya latar belakang musik klasik dan selalu mencoba hal-hal baru," imbuhnya.

Senada dengan Mitch, Ken Kubota juga mengakui bahwa berkolaborasi dengan orkestra merupakan tantangan tersendiri. "Kita belajar banyak tentang gaya bermain mereka, kecepatan, dan banyak hal lainnya. Komunikasi sangat penting agar permainan kami semakin bagus dan kompak," ungkap Kubota.

Pemilihan lagu "Indonesia Pusaka" untuk dikolaborasikan dengan YRO bukan tanpa alasan. Menurut Kubota, suasana Kagungan Dalem Pagelaran Kraton Yogyakarta sangat mendukung penyajian lagu ini. "Memainkan 'Indonesia Pusaka' di sini sangat bagus, terutama dengan ruangan yang indah ini. Nuansa dan bunyinya menjadi lebih kaya," tuturnya.

Fokus pada Bidang Kebudayaan 

Public Diplomacy Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat, Emily Magaziner menjelaskan bahwa pemilihan Jogja sebagai lokasi konser kedua setelah Jakarta memiliki makna tersendiri. "Kami ingin merayakan hubungan bilateral yang kuat ini melalui musik," ujar Magaziner. "Jogja dipilih karena antusiasme masyarakatnya terhadap seni dan budaya yang tinggi," sambungnya. 

BACA JUGA: Konser Kolaborasi PSM Cantus Firmus Bersama dengan Yogyakarta Royal Orchestra Memeriahkan Dies Natalis ke-69 Sanata Dharma.

Yang menarik, konser ini merupakan kolaborasi spontan tanpa latihan sebelumnya. "Kedua pemain selo ini baru pertama kali bertemu dan langsung tampil bersama. Ini menunjukkan spontanitas dan kreativitas yang menjadi ciri khas dari hubungan kedua negara," katanya. 

Selama 75 tahun terakhir, Indonesia dan Amerika Serikat telah menjalin kerja sama yang erat dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, budaya, dan pendidikan. Magaziner menekankan bahwa konser musik ini hanyalah salah satu contoh dari banyaknya kolaborasi yang telah dilakukan.

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama budaya dengan Indonesia. Ke depannya, kami akan menjalin kolaborasi dengan lebih banyak kelompok budaya di Indonesia dan menyediakan dana hibah untuk pelestarian warisan budaya," ungkapnya. 

Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Indonesia, Kedutaan Besar Amerika Serikat tahun ini telah bekerja sama dengan sebuah yayasan untuk melestarikan dan memperkuat museum-museum di Jakarta. Tiga museum yang mendapatkan bantuan, yakni Jakarta Maritime Museum, Museum Sejarah Jakarta, dan Museum Nasional Indonesia yang menerima dana sebesar USD 275.000. 

Jadi Pengalaman Penting

Kolaborasi yang terjalin secara singkat tapi intens ini membuktikan bahwa musik mampu menjembatani berbagai perbedaan budaya dan bahasa. Manajer YRO, Mas Lurah Widyotantomardowo mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan langka ini. “Kesan kami terhadap kolaborasi ini sangat luar biasa. Kami dapat kesempatan langka karena bisa kerja sama dengan musisi kelas internasional. Sore ini dengan Empire Wild bagi kami itu jadi pengalaman luar biasa untuk dapat kesempatan berlatih bersama,” ujarnya.

Proses persiapan kolaborasi ini terbilang singkat. Berawal dari informasi yang diterima dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, tim YRO kemudian melakukan komunikasi intensif dengan Empire Wild untuk mencari waktu yang paling sesuai. “Kebetulan kami ada latihan rutin dalam rangka konser tanggal 14 Desember, setelah agenda disusun maka dipastikan hari ini di mana ada dua nomor dari Empire Wild dan satu nomor kolaborasi,” jelas dia.

Untuk memastikan kelancaran kolaborasi, YRO telah mengirimkan partitur lagu kepada Empire Wild jauh sebelum hari H. Hal ini memungkinkan kedua belah pihak untuk mempelajari dan berlatih secara mandiri sehingga saat tampil bersama, mereka dapat langsung menyatu.

Lagu "Indonesia Pusaka" dipilih sebagai lagu kolaborasi karena instrumen unggulan Empire Wild adalah selo, sementara YRO memiliki aransemen khusus untuk lagu tersebut yang melibatkan instrumen itu. “Kami menawarkan lagu ‘Indonesia Pusaka’ untuk dimainkan bersama karena mereka instrumennya selo ya, kemudian kami memang punya nomor karya untuk itu ‘Indonesia Pusaka’ sehingga kami menawarkan itu untuk dimainkan bersama,” tambahnya. 

Kolaborasi antara YRO dan Empire Wild ini tidak hanya menjadi bukti kualitas musik Indonesia di mata dunia, tetapi juga menunjukkan semangat kolaborasi dan saling menghargai antar musisi dari berbagai latar belakang. Penampilan bersama mereka menjadi momen bersejarah bagi kedua belah pihak dan diharapkan dapat menginspirasi banyak musisi muda Indonesia untuk terus berkarya dan berkolaborasi dengan musisi internasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News