Korban Diperas Pengacara Suruhan Pelaku, Begini Kronologi Penganiayaan Anak Bos Toko Roti

2 months ago 40

Korban Diperas Pengacara Suruhan Pelaku, Begini Kronologi Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat memberikan keterangan pers di Mapolres Metro Jaktim, Senin (16/12/2024). - Antara

Harianjogja.com, JAKARTA—Korban berinisial DAD dalam kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anak bos toko roti dengan inisial GSH, mengaku sempat diperas dan ditinggal tanpa kejelasan oleh pengacara.

Bahkan mulanya sebelum itu, DAD sempat dikirimi pengacara dari pihak pelaku. Namun DAD menekankan bahwa awalnya dia tidak tahu bahwa pengacara tersebut merupakan “suruhan” dari pelaku. 

Pengacara suruhan ini, kata DAD, mengaku dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) putusan Polda, tetapi DAD pun tidak mengetahui rinci LBH mana yang dimaksud. “Awalnya enggak tau, terus pas pertemuan di Polres pas pengin di-BAP di situ dia ngasih tau kalo dia disuruh sama bos saya. Pengacaranya saya enggak tahu namanya,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, pada Selasa (17/12/2024).

Selepas itu, DAD menyampaikan bahwa mamanya mengganti pengacara. Akan tetapi pengacara ini jika ditanya DAD tentang proses kelanjutan kasus hanya menjawab sedang diproses saja. “Di situ dia [pengacara] setiap ada info selalu ke rumah dan minta duit. Mama saya sampai jual sepeda motor, satu-satunya. Habis jual motor itu saya tanya-tanyain itu udah gak bisa dihubungi lagi,” jelas dia.

Setelah kejadian tersebut, lanjut DAD, akhirnya dia dihubungi oleh pengacara bernama Jaenudin dan diberi bantuan oleh John LBF untuk kerja di salah satu perusahaan konsultan bisnis, hingga dikuliahkan di universitas terbaik Jakarta sampai lulus.

Kronologi Penganiayaan

Korban berinisial DAD dalam kasus dugaan penganiyaan yang dilakukan oleh anak bos toko roti dengan inisial GSH, menceritakan kronologi kejadian pahit yang dialaminya di depan Komisi III DPR RI.

DAD menjelaskan kejadian pada 17 Oktober 2024 pukul 21.00 WIB itu bermula saat dia menolak mengantarkan pesanan makanan GSH ke kamar pribadinya.

DAD merasa bahwa itu bukanlah tugasnya, maka dari itu dia menolak melakukan hal tersebut. Tak hanya itu, sebelum kejadian ini berlangsung pun DAD juga mengemukakan dirinya pernah disebut miskin, babu dan bahkan karena miskin tidak bisa memasukkan GSH ke penjara, lantaran GSH mengklaim dirinya kebal hukum.

Akibat hal tersebut, DAD ingin mengajukan pengunduran diri (resign) dari toko roti itu, tetapi ditahan oleh adiknya GSH. Setelah itu, DAD bersama karyawan lain meminta untuk membuat perjanjian tidak mengantarkan makanan lagi ke GSH. “Pas saya menolak berkali-kali, dia ngelempar saya pakai patung, bangku, mesin EDC BCA. Habis itu saya ditarik sama ayahnya si pelaku. Terus karena HP sama tas saya masih di dalam, akhirnya saya balik lagi ke dalam, tetapi saya malah dilempari lagi pakai kursi,” ujarnya dalam ruang Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa.

BACA JUGA: Polisi Tangkap Anak Bos Roti Usai Viral Aniaya Karyawan

Setelah itu, DAD melarikan diri ke belakang yang tempatnya dipenuhi oleh banyak oven, sehingga terhalang untuk pergi kemana pun. “Akhirnya saya dilempari lagi pakai barang-barang. Terus yang ending-nya di situ saya dilempar pakai loyang kue sampai kepala saya berdarah,” tuturnya. DAD mengaku dirinya tidak tahu bahwa saat itu kepalanya sudah berdarah, tetapi dia sudah memegang kepalanya yang terkena loyang kue itu.  “Terus dia mungkin sudah liat duluan berdarah, terus dia kabur ke belakang. Baru saya bisa kabur ke luar toko,” kata dia.

Setelah itu, lanjut DAD, dia langsung ke klinik kesehatan yang berlokasikan di Penggilingan, Jakarta Timur. Kemudian pada hari yang sama pula DAD langsung melapor ke Polsek Rawamangun, tetapi DAD menyebut polsek itu tidak bisa menangani. 

“Akhirnya dirujuk ke Cakung dan di Cakung juga enggak bisa nanganin. Akhirnya saya disuruh ke Polres Jakarta Timur, Jatinegara. [diantar] temen-temen sama keluarga. Paginya langsung visum.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news