Gubernur DIY, Sri Sultan HB X melantik sembilan pejabat Pemda DIY, di Kepatihan, Senin (3/11/2025). - Harian Jogja/Lugas Subrkah
Harianjogja.com, JOGJA–Sebanyak sembilan pejabat lingkungan Pemda DIY dilantik di Kepatihan, Senin (3/11/2025). Beberapa jabatan yang sebelumnya kosong, seperti Kepala Dinas Kesehatan dan Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), kini diisi pejabat baru.
Sembilan pejabat yang dilantik yakni pertama, Kurniawan, dari jabatan sebelumnya Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, kini menjadi Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan. Kepala DPAD DIY kini diisi oleh Syam Arjayanti yang sebelumnya merupakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.
Lalu Aris Eko Nugroho, yang sebelumnya menjabat Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan kini mengisi kekosongan Kepala DPKP DIY. Noviar Rahmad, yang semula menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, kini menjadi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Kepala Pelaksana BPBD DIY diisi oleh Agustinus Ruruh Haryata dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY.
Selanjutnya Danang Setiadi, yang sebelumnya Kepala Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah DIY, kini menjadi Kepala Bapperida DIY. Adapun Kepala Biro Tata Pemerintahan diisi oleh Nuri Achadiyanti, yang sebelumnya menjabat Penata Perizinan Ahli Madya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY.
Agnes Dhiany Indria Sari, yang sebelumnya menjabat Kepala Balai Pengelolaan Terminal dan Perparkiran Dinas Perhubungan DIY, kini dipercaya menjadi Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan (PIWPP) Sekretariat Daerah DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY yang sebelumnya kosong setelah Pembajun Setyaningastutie pensiun September lalu, kini diisi oleh Gregorius Anung Trihadi, yang sebelumnya menjabat Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DIY.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, menjelaskan, momentum pelantikan hari ini adalah momentum penegasan komitmen pengabdian.
"Setiap jabatan adalah amanah rakyat yang menuntut tanggung jawab, integritas, dan kesungguhan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam bingkai Keistimewaan DIY," katanya.
Dalam perjalanan birokrasi, menurutnya, selalu ada tantangan berupa perbedaan cara pandang antar generasi. Sultan menekankan pentingnya sinergi antara generasi senior dan muda.
"Di antara keduanya tersimpan peluang besar untuk saling melengkapi: yang tua mempertahankan nilai, yang muda menyalakan inovasi. Ketika pengalaman berpadu dengan keberanian, dan kearifan bertemu dengan kreativitas, maka lahirlah birokrasi yang tidak hanya efisien, tetapi juga relevan, adaptif, dan visioner," ungkapnya.
Sultan menuntut setiap kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menjadi work leader dan role model bagi bawahannya, mendorong mereka untuk bekerja dengan pelaksanaan program yang tepat waktu, tepat biaya, dan tepat sasaran.
"Setiap kebijakan dan anggaran harus terintegrasi dalam satu ekosistem kerja yang berorientasi pada hasil atau result-oriented governance. Dalam hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) dibantu para Asisten Sekda berperan sebagai penggerak utama sinergi lintas OPD, memastikan agar program tematik berjalan terpadu, efisien, dan tepat sasaran," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

9 hours ago
3
















































