Foto ilustrasi banjir. / Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Malaysia menghadapi banjir besar yang merendam tujuh negara bagian, dengan Kelantan menjadi wilayah paling terdampak dan jumlah pengungsi terus bertambah sejak Senin (24/11/2025) pagi.
Kantor berita resmi Malaysia, Bernama, mencatat bahwa negara bagian Kelantan menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak banjir kali ini.
Angka terdampak banjir di Kelantan dilaporkan terus meningkat, dari 7.830 orang menjadi 8.248 orang. Menurut portal Infobencana Kementerian Kesejahteraan Sosial (JKM), setidaknya 33 PPS telah diaktifkan di empat wilayah: Kota Bharu, Tumpat, Bachok, dan Pasir Puteh.
Lonjakan signifikan juga terjadi di Perlis. Jumlah warga yang terdampak bertambah drastis dari 114 orang menjadi 811 orang.
Direktur Pasukan Pertahanan Sipil Perlis, Letkol Mohd Izaimi Md Daud, mengatakan seluruh warga yang terdampak telah ditempatkan di enam PPS yang tersebar di Padang Besar, Kangar, dan Arau.
Selain Kelantan dan Perlis, lima negara bagian lain juga melaporkan adanya pengungsian akibat banjir, meskipun beberapa di antaranya menunjukkan penurunan jumlah korban terdampak:
Di Perak, empat distrik juga dilanda banjir hingga memaksa 900 orang mengungsi. Warga Perak mengungsi di 16 PPS yang tersebar di Manjung, Perak Tengah, Larut Matang Selama, dan Batang Padang.
Di Selangor, dua PPS dibuka di distrik Sabak Bernam mulai Minggu (23/11) untuk menampung 51 orang dari 14 keluarga. Berdasarkan catatan Infobencana JKM, seluruh warga kini berada di Dewan Sri Bernam dan Dewan Sri Sekinchan.
Di Kedah, jumlah warga terdampak berkurang dari 404 orang menjadi 388 orang. Seluruh warga yang mengungsi dari distrik Kulim dikabarkan berada di tiga PPS, yakni Masjid Al Muhtadin Sungai Seluang, Surau Lembaga Kemajuan Wilayah Kedah Naga Lilit, dan Sekolah Kebangsaan (SK) Permatang Tok Dik.
Di Terengganu, jumlah warga yang terdampak juga turun dari 359 orang menjadi 282 orang. Menurut situs resmi Infobencana JKM, seluruh warga berlindung di satu PPS, yaitu SK Kuala Besut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

2 hours ago
2
















































