Mahasiswa Internasional Belajar Kampung Tangguh Kali Code

1 hour ago 2

Mahasiswa Internasional Belajar Kampung Tangguh Kali Code Sebanyak 20 mahasiswa dan pendamping dari berbagai negara, yakni dari Palestina, Yaman, Libya, Irak, Iran, Arab Saudi, Pakistan, India, Malaysia, dan Indonesia, mengikuti kegiatan Sekolah Sungai di Kali Code, Rabu (26/11 - 2025). / ist

JOGJA—Hari itu, Rabu (26/11/2025), suasana Kali Code terlihat agak berbeda dengan hari yang lain. Sebanyak 20 mahasiswa dan pendamping dari berbagai negara, yakni dari Palestina, Yaman, Libya, Irak, Iran, Arab Saudi, Pakistan, India, Malaysia, dan Indonesia, mengikuti kegiatan Sekolah Sungai. Mereka diterima oleh para pegiat Kali Code yaitu Totok Pratopo, Sudiarso, Mukhlis, yang dengan penuh semangat menyusuri pinggiran Kali Code dari Gondolayu sampai Kampung Jetisharjo, Jogja.

Blusukan di kampung nggirli Code ini merupakan rangkaian pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Sungai dan Sekolah Bencana terkait bagaimana warga Code membangun ketangguhan kampungnya yang sering dilanda bencana, baik banjir maupun longsor.

Menurut Haris Syarif Usman, salah satu pengelola Sekolah Sungai dan Bencana, kegiatan dimulai dengan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman menuju pinggir Kali Code, bertemu dengan ibu-ibu penggerak lorong dan kebun sayur serta pembesaran ikan lele Teras Hijau, berdiskusi bagaimana mereka sejak bencana Covid-19 dan banjir lahar dingin 2010 berusaha agar tercipta ketahanan pangan dengan menanami lahan yang kosong agar menjadi produktif dengan aneka tanaman sayur dan buah.

Selanjutnya rombongan menyusuri Kampung Cokrokusuman dan berdialog dengan pengurus Bank Sampah Bumi Lestari di RW 10, yang sering mendapat penghargaan terkait pengelolaan sampahnya, dari membuat kompos sampah organik, sabun dari minyak jelantah, serta aksesori kerajinan dari sampah plastik seperti tikar, tas, tempat tisu, dan lain sebagainya. Mahasiswa begitu antusias karena di negara mereka sampah hanya dikumpulkan saja kemudian diambil petugas sampah. Mereka juga terkesan dengan tabungan sampah anorganik yang tiap tahun dibagi ke nasabah bahkan bisa untuk pergi piknik bersama-sama.

Kali Code, yang juga rentan dengan bencana banjir dan longsor, di beberapa tempat telah dipasang EWS (Early Warning System/peringatan dini bila terjadi banjir). Mahasiswa juga terkesan dengan model mitigasi bencana di Kali Code, di mana masyarakat sudah terlatih dengan program simulasi lewat Kampung Tangguh Bencana yang difasilitasi Kantor BPBD Kota Yogyakarta.

Seperti di Karanganyar, Lowanu, Keparakan, Bintaran, Sayidan, Ledok Ratmakan, Tukangan, Jogoyudan, Gondolayu, Cokrokusuman, dan Jetisharjo. Dengan adanya KTB dan EWS, masyarakat Code semakin tangguh dalam menghadapi bencana baik banjir, longsor, kebakaran, gempa, dan kondisi darurat lainnya.

Tentu hal ini sangat menginspirasi mereka betapa warga Code terus berbenah agar lingkungan mereka tetap bersih dengan tidak membuang sampah ke sungai serta bekerja bakti agar Kali Code tetap bersih, indah, dan hijau sehingga ekosistem terawat dan ikan-ikan bisa berkembang biak yang pada akhirnya memberikan berkah pada warga nggirli Code.

Rombongan mahasiswa juga melihat dari dekat RTH, IPAL komunal dan portabel, serta pemanfaatan mata air untuk warga. Kegiatan diakhiri dengan tebar benih ikan di Kali Code dan salat Asar di Masjid As Salam Jetisharjo. (Advertorial)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news