Media AS Soroti Indonesia: Bangsa Besar, Rekam Jejak Minim

5 days ago 11

 Bangsa Besar, Rekam Jejak Minim Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia mengikuti sesi latihan di Training Center Bali United, Pantai Purnama, Gianyar, Bali, Selasa (27/5/2025). Hari kedua pemusatan latihan Timnas Indonesia menjelang laga lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 itu diikuti oleh 25 orang pemain. Antara/Fikri Yusuf - foc.

Harianjogja.com, JOGJA—The Athletic menempatkan Indonesia dalam daftar negara berpopulasi besar yang kembali gagal melangkah ke Piala Dunia 2026. Media asal Amerika Serikat tersebut menyoroti lemahnya fondasi sepak bola nasional, termasuk infrastruktur, pembinaan, hingga ketergantungan besar pada pemain naturalisasi.

Hal itu dibuktikan dengan adanya sebuah artikel bertajuk "Piala Dunia 2026: Mengapa Banyak Negara Terbesar Gagal Lolos?", Indonesia disebut sebagai "bangsa besar" dengan populasi lebih dari 285 juta jiwa, namun memiliki rekam jejak yang minim di kancah sepak bola global.

Sorotan ini semakin tajam dengan perbandingan terhadap negara kecil seperti Cape Verde (populasi 525 ribu) yang justru berhasil mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026. The Athletic menegaskan, kegagalan Indonesia untuk tampil di Piala Dunia sebagai negara merdeka dianggap sebagai performa yang di bawah standar.

The Athletic menganalisis bahwa akar masalahnya terletak pada fondasi sepak bola dalam negeri yang lemah. Meskipun hype sepak bola di Indonesia sangat tinggi, hal itu tidak diimbangi dengan dukungan infrastruktur dan sistem yang memadai.

“Negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia ini kesulitan menghasilkan pemain sepak bola papan atas karena kurangnya infrastruktur,” tulis The Athletic, seperti dikutip pada Minggu (16/11/2025).

Kesenjangan inilah yang kemudian mendorong Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengambil solusi alternatif, yakni dengan menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia dari luar negeri.

The Athletic mencatat pergeseran signifikan dalam komposisi Timnas Indonesia, yang kini sangat mengandalkan pemain diaspora, khususnya yang berada di Belanda. Data disebutkan, dari 1,7 juta WNI di Belanda, talenta sepak bola mereka kini menjadi tulang punggung tim nasional.

Fakta ini terlihat jelas dalam skuad Timnas Indonesia untuk FIFA Matchday Oktober lalu, di mana 15 dari 23 pemain yang dipanggil lahir di Belanda, ditambah satu dari Belgia, satu dari Spanyol, dan satu dari Finlandia.

Strategi naturalisasi ini diakui telah membawa angin segar dan peningkatan performa. Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak gugur Piala Asia 2023 dan bertahan hingga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebelum akhirnya tersingkir oleh Arab Saudi dan Irak.

The Athletic menyimpulkan bahwa meskipun strategi naturalisasi telah memperbaiki hasil di kancah Asia, upaya itu belum cukup untuk membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia. Bagi media tersebut, kegagalan Indonesia—sebuah negara dengan populasi dan passion sepak bola yang sangat besar—untuk tampil di pesta sepak bola global tetap menjadi pertanda bahwa ada pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan dalam pembinaan sepak bola akar rumput di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news