Melatih Otak Mampu Tingkatkan Fokus dan Perhatian

4 days ago 10

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF – Permainan pelatihan otak tengah digemari, tetapi efektivitasnya dalam mencegah penurunan kognitif masih menjadi perdebatan. Berbagai penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil yang berbeda-beda, sehingga belum ada kesimpulan pasti.

Banyak orang mulai memainkan Wordle atau mengerjakan teka-teki silang, namun aktivitas tersebut tampaknya tidak meningkatkan fungsi kognitif secara menyeluruh.

“Apa yang benar-benar bagus dilakukan oleh teka-teki silang dan permainan kata adalah membuat Anda lebih mahir dalam teka-teki silang dan permainan kata itu sendiri. Orang-orang sering melakukan latihan pelatihan otak dengan harapan dapat menurunkan risiko demensia. Kenyataannya, tidak banyak data yang membuktikan bahwa hal itu benar-benar menurunkan risiko demensia,” jelas Kepala Koresponden Medis CNN, Dr. Sanjay Gupta, dalam siaran terbaru.

Namun ada perkembangan baru dalam perdebatan ilmiah tersebut. Sebuah uji klinis terbaru menunjukkan keberhasilan pelatihan otak dalam memperlambat penurunan kognitif kemungkinan bergantung pada jenis permainan dan bagaimana permainan itu memengaruhi neurotransmiter tertentu di otak.

Permainan otak yang berfokus pada peningkatan perhatian dan kecepatan proses, seperti Double Decision dan Freeze Frame dari BrainHQ, tampak mampu mempertahankan kadar asetilkolin, salah satu neurotransmiter penting menurut penelitian terbaru.

Asetilkolin adalah neurotransmiter “eksitatori” sekaligus neuromodulator yang “berfungsi seperti sakelar untuk membuat otak lebih waspada, lebih fokus, dan lebih perhatian,” jelas penulis utama studi, Etienne de Villers-Sidani, profesor di Departemen Neurologi dan Bedah Saraf Universitas McGill di Montreal.

Ketika asetilkolin diaktifkan, aktivitas seluruh otak ikut berubah, kata Dr. Michael Merzenich, profesor emeritus di Universitas California.

Sebagai tokoh penting dalam bidang neuroplastisitas, Merzenich bersama dua ilmuwan lainnya menerima Penghargaan Kavli untuk Neurosains pada 2016 atas temuan penting bahwa otak orang dewasa mampu berubah, beradaptasi, dan membentuk koneksi saraf baru sepanjang hidup. Sebelum penemuan ini, para ilmuwan meyakini otak tidak dapat berubah atau tumbuh kembali setelah memasuki usia dewasa awal.

“Ini adalah studi pertama pada manusia yang mendokumentasikan peningkatan regulasi asetilkolin, yang sangat penting untuk mempertahankan plastisitas otak saat menua,” ujar Merzenich.

Peningkatan regulasi ini membuat sel menambah lebih banyak reseptor untuk neurotransmiter tersebut, sehingga meningkatkan kemampuan sel dalam merespons.

“Ini adalah studi penting karena pelatihan itu memberikan dampak ke seluruh otak — tidak terbatas pada proses yang dilatih secara spesifik. Kita berbicara tentang perubahan kimiawi-fisik fundamental yang benar-benar berpengaruh terhadap kesehatan otak,” tambah Merzenich.

Penemuan ini menambah pemahaman yang sudah ada tentang cara mencegah penurunan kognitif, ujar Dr. Richard Isaacson, ahli neurologi preventif dan direktur penelitian di Institute for Neurodegenerative Diseases di Boca Raton, Florida.

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga merupakan cara yang telah terbukti meningkatkan kekuatan otak dan vitalitas secara keseluruhan. Penelitian juga menunjukkan bahwa merangsang otak dengan cara-cara baru dapat membangun cadangan kognitif—yakni kemampuan otak mempertahankan fungsi meski mengalami penuaan, kerusakan, atau tahap awal penyakit.

Pelatihan otak bisa menjadi salah satu cara untuk membentuk cadangan kognitif, tambah Isaacson.

“Tidak ada satu pil ajaib untuk mencegah demensia, tetapi kombinasi intervensi dapat membantu orang mengambil peran aktif dalam melawan Alzheimer,” katanya. “Berdasarkan sains yang ada, saya menyarankan tes BrainHQ ini sebagai bagian dari rencana stimulasi kognitif, bersama kegiatan seperti belajar bahasa baru, memainkan alat musik, atau mencoba hobi baru seperti menari atau fotografi.”

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news