Harianjogja.com, SLEMAN—Menyambut peringatan Maulid Nabi, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja mengadakan "UNU Jogja Bersholawat" pada Jumat (29/8/2025). Lantunan sholawat bergema dari Kampus UNU Jogja sebagai ungkapan rasa syukur atas perkembangan kampus dan doakan keselamatan untuk negeri.
Pelaksana Harian (Plh) Rektor UNU Jogja, Suhadi Cholil mengatakan, kegiatan kampus ini tidak lepas dari rasa syukur kampus yang berhasil terus berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan yang diraih tidak hanya di bidang akademi maupun capaian peringkat internasional, tetapi juga berbentuk kerja sama dengan kampus luar negeri.
BACA JUGA: Kunjungi Harian Jogja, UNU Jogja Perkuat Sinergi Jelang Career Days dan PMB 2025
UNU Jogja saat ini tengah menjalain kerja sama dengan Uni Emirat Arab melalui pendirian Mohamed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies, sekolah pascasarjana di bidang kajian masa depan.
Di sistem pemeringkatan internasional, UNU Jogja berhasil masuk dalam daftar peringkat kampus paling inovatif sedunia yang dirilis World University Ranking for Innovation (WURI) 2025. UNU Jogja masuk di tiga dari 16 kategori yang ada. UNU masuk dalam peringkat ke-7 dunia untuk kategori Technology Development and Application.
Selain itu UNU juga tercatat ada di peringkat ke-19 dunia untuk kategori Brand and Reputation. Tak hanya itu, UNJ juga menempati peringkat ke-31 dunia untuk kategori Crisis Management. Dengan raihan di tiga kategori tersebut, UNU Jogja secara umum menempati posisi 375 dunia untuk kampus inovatif.
"UNU Jogja juga baru-baru ini menerima penghargaan World University Ranking of Innovation (WURI) yang menempatkan UNU Jogja di peringkat ke-375 kampus paling inovatif di dunia," ujar Suhadi pada Jumat (29/8/2025).
Kini UNU Jogja terus mendorong pengembangan pada lima aspek. Kelima aspek itu mencakup kelembagaan-SDM, akademik, infrastruktur, jaringan kerja dan pendanaan kreatif. UNU Jogja berupaya menyeimbangkan tiga hal sekaligus yakni penguatan kapasitas kelembagaan, pemberdayaan jemaah, serta pengembangan rekognisi global melalui program-program flagship.
Kegiatan UNU Jogja Bersholawat ini turut dihadiri sejumlah tokoh NU dan perwakilan dari MBZ University of Humanities. Acara juga turut menghadirkan munsyid ternama dari Mesir, Mostafa Atef diiringi irama rebana dari Hadroh Bil Musthofa Krapyak.
Ketua Tanfidziyah PWNU DIY KH. Zuhdi Muhdlor dalam sambutannya menyampaikan jika UNU Jogja Bersholawat memiliki banyak manfaat. Faedah utamanya untuk menguatkan ukhuwah dan keakraban di antara UNU Jogja, jemaah NU dan masyarakat.
"Manfaat lainnya adalah meningkatkan kecintaan kita kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari kiamat yang akan datang," ujarnya.
Perwakilan dari MBZ University of Humanities, Mohammad Nouh menuturkan jika sholawatan merupakan wujud kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW. "Antara kami dan Anda (Nabi) terbentang puluhan abad dan ribuan jarak, akan tetapi kami merasa Anda ada di dalam hati kami," tuturnya.
Berangkat kecintaan itulah, umat Islam kata Nouh menjalankan perintah Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan. Sementara UNU Jogja Bersholawat digelar untuk mengenang kelahiran Rasulullah.
"Saat ini, malam ini, kami semua bahagia karena Allah SWT memuliakan kami dengan kelahiranmu, wahai Rasulullah. Maka kami berharap engkau memberikan syafaat pada kami dan masuk surga bersamamu," ujar Nouh.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PBNU KH. Zulfa Mustofa menuturkan jika kegiatan sholawatan seperti UNU Jogja Bersholawat merupakan salah satu tradisi NU sesuai ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah (Aswaja). Ajaran Aswaja diterangkan Zula memuat nilai cinta tanah air dan menghargai perbedaan termasuk menjaga tradisi lama yang punya nilai terpuji.
"Islam Ahlussunah Waljamaah itu cinta tanah air, menyayangi sesama muslim, menghargai perbedaan, bahkan menjaga tradisi-tradisi lama yang baik serta mengambil sesuatu yang bagus dan baru seperti UNU Jogja ini yang menjaga tradisi tapi kampusnya juga modern," kata Zulfa.
Zulfa menambahkan jika ajaran Islam Aswaja juga mengajarkan cinta tanah air. Kesempatan bersholawat, bersekolah maupun mengaji merupakan anugerah yang harus disyukuri.
"Kalau keliling dunia, kita bisa melihat Indonesia ini (seperti) surga. Bisa sholawatan, bisa mengaji dan sekolah dengan aman. Maka NU mengajarkan mencintai tanah air dan mencintai agama dalam satu tarikan napas," ujarnya.
Sebagai rasa cinta kepada tanah air, Zulfa mengajak para peserta UNU Jogja Bersholawat untuk mendoakan keselamatan negeri. "Kita berdoa semoga Indonesia oleh Allah SWT dianugerahi pemimpin yang cinta pada agama Allah. Pemimpin yang dikehendaki Allah cinta pada rakyatnya yang susah. Ayo kita doakan semoga segera dilewati masa-masa ini," tandasnya.