Mulai dari Juru Ketik, Endah Kini Pimpin Bumi Handayani

1 month ago 19

Mulai dari Juru Ketik, Endah Kini Pimpin Bumi Handayani Endah Subekti Kuntariningsih. - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Endah Subekti Kuntariningsih berpasangan Joko Parwoto berhasil memenangi Pilkada Kabupaten Gunungkidul 2024. Pilkada 2024 merupakan hajatan pesta demokrasi kedua yang diikuti Endah.

Intensitas hujan tinggi. Gunungkidul menampakkan muka yang berbeda. Wilayah yang terkenal dengan tradisi Bukaan Cupu Kyai Panjala ini lebih basah dari biasanya. Bongkahan batu gamping dan berangkal batu di sepanjang jalan Ponjong-Tambakromo meredam cahaya. Warnanya lebih padam.

Pada 11 Desember 2024. Pukul 16.00 WIB. Tangan-tangan awan hitam mencengkeram Gunung Mengger, bersiap melepas ratusan butir peluru yang tak kunjung melesat. Ia tak tahu bahwa dalam cengkeramannya ada Srikandi yang telah menarik anak panah. Jika lepas, pertempuran keduanya tak terelakkan.

Waduk Beton, Umbulrejo, Ponjong, berlimpah air. Di sekitarnya pohon-pohon meriung mengikuti kontur bukit. Jalan menuju waduk ini bercabang. Satu cabangnya menanjak dan menuju sebuah rumah. Tiba di atas, sebuah patung setinggi 5 meter berdiri kokoh. Meski warnanya pudar, badannya tegap. Patung ini mengenakan pakaian Wonder Women seperti dalam Film Wonder Woman yang diperankan Gal Gadot.

Tak seperti dalam film, patung itu menggenggam busur dan anak panah sebagai senjata. Bagian bawah, sebuah jarit menggantung dengan motif sulur. Di belakang patung ada sebuah pendopo dengan saka guru yang menopang atap.

Seorang pria datang dan meminta Harian Jogja untuk menunggu. Sekitar sejam kemudian, pria ini menunjukkan jalan masuk ke sebuah ruang di timur pendopo. Beberapa saat setelah pria ini keluar, ia masuk lagi dengan membawa empat lonjor dupa yang terbakar lalu menancapkannya di sebuah botol. Ia lantas lenyap begitu saja seperti asap.

Ruang ini paling tidak memiliki ukuran 10 meter persegi dan terbuat dari kayu. Ada lima lukisan di sebuah lembaran kayu. Dua di antaranya mudah dikenali: Sang Proklamator, Ir. Soekarno dan Megawati Soekarnoputri.

Endah Subekti Kuntariningsih memang sengaja memasang dua potret itu sebagai pengingat akar nyawa kehidupan politiknya. Ia mengenakan pakaian serba putih. Sebuah kain tenun menggantung di lehernya dan sebuah bunga terselip di telinga kirinya. Ia juga mengenakan kalung berbandul ular naga emas. Raut wajahnya kalem. Jika diperhatikan betul, wajah ia mirip dengan patung di depan pondoponya. “Benar Srikandi. Kenapa saya pasang, karena dia menginspirasi saya. Srikandi dalam dunia wayang tidak seperti Sembadra yang hangat di ranjang. Srikandi itu mengajarkan suaminya, Arjuna, memanah; bahkan untuk membunuh musuhnya, Srikandi memegang tangan Arjuna untuk membantu melepaskan anak panah,” kata Endah dengan yakin, Rabu (11/12/2024).

Tekad dan ilmu perang Srikandi menguatkan Endah tatkala pada 2010 suaminya meninggal. Bersama dua anaknya, Endah melesat bagai anak panah. Anak panah Srikandi bernama Hrusangkali bahkan membunuh Senopati Perang Kurawa, Bisma di Perang Bharatayudha. Lesatannya seperti kilat yang disertai gelegar.

Berulang kali Endah menceritakan kehebatan Srikandi. Strategi perang dalam pewayangan aplikatif jika digunakan dalam dunia politik. Itu sebabnya Endah menyukai cerita dalam pewayangan, utamanya ketika Bisma meregang nyawa akibat Hrusangkali. Maka begitulah Endah mulai meniti jalan setapak hingga menjadi Senopati laiknya Srikandi.

Endah memulai karier politiknya pada 1997. Pemilu tahun itu gempar dengan munculnya gerakan Mega-Bintang yang merupakan aliansi simpatisan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pro-Megawati dengan pendukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai respons atas penindasan Orde Baru.

Tak dapat ikut Pemilu 1997, Endah yang mengaku simpatisan PDI pro-Megawati turun kampanye untuk PPP. Di tengah hiruk-pikuk massa mengambang, Endah bertemu Nuryadi yang saat ini menjabat Ketua DPRD DIY.

“Saat umur 20, 21, 22 tahun itu saya sudah bisa mengoperasikan Ms Word dan Lotus 1-2-3. Ini menguntungkan saya. Saya bukan pengurus, tapi diajak sebagai notulen dan menarasikan surat instruksi, apa saja. Itu meng-upgrade insting politik saya,” katanya.

Pada 1999, Abdurrahman Wahid-Megawati Soekarnoputri dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Pasca-pelantikan itu, Endah menikah dengan Bendahara DPD PDIP DIY,  Tjatur Gono. Pada 2000, anak pertamanya bernama J. Arga Seloka lahir. Lahirnya Arga menjadi penanda keseriusan Endah yang masih berumur 23 tahun terjun dalam dunia politik.

Beberapa tahun berselang dan mentas jadi juru ketik, Endah menjabat Ketua Bidang di DPC PDIP Gunungkidul pada 2009. Setelah itu, ia menjabat Ketua DPC PDIP Gunungkidul dua periode. Pada 2014 di memenangi Pileg DPRD Gunungkidul. Setahun setelahnya, ia ikut kontestasi Pilkada sebagai Calon Wakil Bupati Gunungkidul mendampingi Djangkung Sudjarwadi. Kalah dari Badingah-Immawan, Endah maju lagi di Pileg 2019 dan menjadi Ketua DPRD.

BACA JUGA: Pengelolaan Sampah ITF Bawuran Ditargetkan Beroperasi Februari 2025

Menangi Pilkada

Tak beruntung, Endah K.O pada Pileg 2024. Ternyata, lintasan anak panah yang melesat melengkung dan mengenai target lain. Endah justru memenangi Pilkada Gunungkidul 2024. Bersama Joko Parwoto, Endah akan memimpin Kabupaten Gunungkidul selama lima tahun ke depan.

Dia menggambarkan perjuangannya dalam Pilkada dengan perjuangan berdarah-darah. “Tanduk Banteng sampai patah,” ucapnya.

Endah bercerita menjadi anggota DPRD berarti menjadi penyambung lidah rakyat. Di DPRD, ia ikut mengawasi, membuat regulasi, dan membahas anggaran Pemerintah Kabupaten. Endah lalu merasa tertarik menjadi eksekutor sebagai eksekutif.

Ia yakin pengalaman di lembaga legislatif dan posisinya sebagai Ketua DPC PDIP Gunungkidul dapat mengarahkan unsur perangkat daerah baik legislatif maupun eksekutif untuk membangun Bumi Handayani dalam satu garis visi.

Saat ini, Ketua DPRD Gunungkidul dijabat Endang Sri Sumiyartini yang berasal dari Fraksi PDIP. Tidak hanya itu, Wakil Ketua II Suwignyo dari PKB dan Wakil Ketua III Heri Nugroho dari Golkar merupakan partai pengusung Endah dalam Pilkada 2024. “Secara politik mereka akan memberi dukungan. Pembangunan sesuai RPJMD akan mudah terealisasi. Komunikasi dengan Dewan penting. Kuncinya adalah diplomasi eksekutif dan legislatif,” lanjutnya.

Endah juga berjanji untuk menjadi Bupati yang terbuka dalam akses komunikasi. Ia akan mengupayakan untuk rakyat dapat datang kepadanya langsung tanpa perantara. Ia juga berjanji tidak tersandera politik balas budi.

Ia telah menghitung pengeluaran selama kampanye Pilkada 2024. Endah tidak ingin memiliki utang apapun. Bupati yang menang, katanya adalah Bupati yang tidak tersandera pengusaha, kontraktor, dan kepentingan partai lain. “Di luar Kader PDIP tidak ada yang membantu secara finansial. Ini enaknya kami. Nanti Mbak Endah akan memimpin Gunungkidul dengan merdeka. Tidak ada ucapan ‘nanti saya mengerjakan proyek yang ini soalnya kemarin saya pinjami uang’, nah ini kebetulan tidak ada,” ungkapnya.

Meski begitu, Endah mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mungkin mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan Endah ketika Pilkada 2024.

Endah bercerita ia harus merangkap menjadi ayah bagi kedua anaknya J. Arga Seloka dan Raya Mukti Noor Wicaksono. Maka ia serius mempersiapkan pendidikan kedua anaknya. Anak pertamanya, Arga kini menjadi anggota DPRD DIY dan Raya menjadi Taruna di Kementerian Hukum dan HAM. Tugasnya selesai.

Sisanya ia akan mengupayakan membangun Gunungkidul. Endah tak ingin bersantai hanya karena ia mengidap lupus. Lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang bersifat kronis. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi dari infeksi justru menyerang jaringan tubuh yang sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada organ. Genap 20 tahun ia berdansa dengan lupus.

“Hidup saya misteri. Tidak tahu besok itu saya diambil atau besoknya atau apa karena saya berdansa dengan penyakit. Maka dari itu, saya pokoknya tegak lurus membangun Gunungkidul. Kalau saya wafat itu paling tidak ada pembedanya dengan orang kaya. Saat 17 Agustus itu Komandan Kodim hormat, Kapolres hormat, semua hormat di makam dan berdoa Ila Hadroti Ila Ruhi Endah Subekti,” jelasnya.

Ia merasa hidupnya tidak berguna jika tidak memiliki semangat bertarung, termasuk dalam Pilkada 2024. Semangatnya untuk memerangi lupus juga melenyapkan kekhawatiran dan ketakutannya akan lupus itu sendiri.

Tampaknya, Endah telah menjadi Senopati Perang sebagaimana Srikandi. Ia berhasil menguasai Hrusangkali untuk mengalahkan musuh-musuh politiknya. Sebagai seorang ibu, Endah akan merangkul dan ngemong lawan politik dan masyarakat Gunungkidul, karena lawan ia sebenarnya bukan partai politik, tapi kemiskinan. “Sesuatu yang tidak diperjuangkan tidak akan dimenangkan,” kata Endah dengan pelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news