Nguri-uri Budaya, Kelurahan Cokrodiningratan Gelar Upacara Adat Tarapan

1 month ago 23

Nguri-uri Budaya, Kelurahan Cokrodiningratan Gelar Upacara Adat Tarapan Suasana agenda Gelar Seni dan Budaya yang diselenggarakan Kemantren Jetis pada Minggu (8/12/2024) di halaman kantor Harian Jogja. - Istimewa

JOGJA—Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Jogja menampilkan gelar potensi budaya di halaman Kantor Harian Jogja, Sabtu (7/12/2024). Lewat gelaran ini setidaknya ada dua agenda besar yang dilaksanakan. Salah satunya adalah pelaksanaan Upacara Adat Tarapan.

Lurah Cokrodiningratan Andityo Bagus Baskoro menjelaskan Upacara Adat Tarapan dilakukan ketika ada seorang anak perempuan yang mengalami menstruasi pertamanya. Ini merupakan bagian dari tradisi Jawa bercorak Yogyakarta.

Andityo mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memberitahukan kepada khalayak bahwa anak perempuan tersebut telah memasuki masa remaja atau dewasa.

Di sisi lain, Upacara Adat Tarapan juga memperingati dan menyelamati peristiwa menstruasi pertama anak perempuan dan memohon keselamatan bagi anak perempuan tersebut.  Menurut Andityo, upacara adat ini sudah sangat jarang dilakukan.

"Sehingga Kelurahan Budaya Cokrodiningratan beemaksud menghidupkan kembali seni tradisi Yogyakarta yang sempat hidup dan masyarakat memahami ada adat tradisi warisan adi luhung yang ada di Yogyakarta," jelas Andityo ditemui di Kantor Harian Jogja, Sabtu (7/12/2024).

Selain menggelar Upacara Adat Tarapan, Kelurahan Cokrodiningratan juga menghelat Cokrodiningratan Mencari Bintang. Lewat kegiatan ini, diharapkan bisa menjaring bibit-bibit seni budaya masyarakat sekaligus menghidupkan eksistensi Kelurahan Budaya Cokrodiningratan.

Andityo menambahkan, ada berbagai produk seni budaya yang selama ini menjadi andalan Kelurahan Cokrodiningratan. Di antaranya adalah seni peran, srandul, ketoprak, macapat, hingga gamelan. 

"Melalui ajang pencarian bakat harapannya bisa mendata pelaku-pelaku seni yang ada, yang sampai saat ini terus bereksistensi mengembangkan mewariskan seni budaya kepada generasi muda," imbuhnya.

UMKM

Tak hanya fokus pada pelestarian seni dan budaya, Andityo turut berupaya untuk memutar roda perekonomian UMKM di Kelurahan Cokrodiningratan. Belasan stan UMKM ikut memeriahkan kegiatan gelar potensi budaya kali ini.

"Harapannya di samping bisa mempertunjukkan seni dan budaya di Cokrodiningratan, kami juga bisa mengangkat pemberdayaan masyarakat melalui bazar UMKM," ungkapnya.

Sementara puncak acara digelar pada Minggu (8/12/2024). Dimulai sejak pagi hari dengan senam massal, acara dilanjutkan dengan fashion show unik yang memanfaatkan bahan daur ulang dari bank sampah.

Sebagai bentuk pelestarian budaya, upacara adat terapan juga digelar untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai tradisional.

Malam harinya, panggung utama dipenuhi oleh pertunjukan seni yang memukau. Sendratari, gedruk, srandul, dan gejlug lesung menjadi suguhan istimewa bagi penonton.

Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi media edukasi untuk mengenalkan kekayaan budaya Jawa kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

"Acara ini merupakan bentuk komitmen kami untuk melestarikan seni dan budaya. Banyak seni tradisional yang mulai terlupakan, oleh karena itu kami ingin menampilkannya agar masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih menghargai dan melestarikannya," kata Panitia Acara, Tri Yulianto.

Diakuinya, acara tersebut tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan bagi para seniman lokal, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih aktif dalam melestarikan dan mengembangkan potensi daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news