Suasana kermaian Pantai Glagah Kulonprogo pada libur Natal 2024. Pantai ini dikunjungi wisatawan yang kebanyakan adalah rombongan keluarga, Minggu (25/12/2023). - Harian Jogja - Triyo Handoko
Harianjogja.com, KULONPROGO—Keterbatasan pengembangan fisik akibat kontrak karya membuat DPRD Kulonprogo mendorong event-event wisata di pantai untuk menarik kunjungan wisatawan.
Ketua DPRD Kulonprogo, Aris Syarifudin, mengatakan sejumlah pantai di pesisir Bumi Binangun saat ini tidak bisa dikembangkan secara keseluruhan. Hal tersebut lantaran adanya kontrak karya hingga sekitar tahun 2038 nanti. Kontrak karya itu membatasi pengembangan sejumlah destinasi pantai.
"Kontrak karya untuk di Pantai Karangwuni ke timur, sedangkan Glagah ke barat sudah tidak ada kontrak karya sehingga leluasa," ucapnya.
Adapun kawasan pantai di Karangwuni ke timur di antaranya seperti Pantai Mlarangan Asri, Pantai Bugel, dan Pantai Bugel (disebut dua kali). Aris mengaku, kontrak karya itu cukup menyandera karena mengganjal pengembangan wisata Pansela secara serius.
Oleh karena itu, dia mendorong agar investor, sponsorship, ataupun pihak ketiga untuk membangun destinasi pesisir khususnya Pantai Glagah. "Kontrak karya dengan PT JMI dan pemerintah kontrak karya wilayah penambangan. Namun demikian, kita tetap mendorong spot-spot kecil. Ketika tidak bisa membangun fisiknya, bisa membangun dengan event," ujar Politisi PDI Perjuangan Kulonprogo ini.
Dia menilai, keterbatasan pengembangan wisata di sejumlah pantai secara fisik dapat diatasi dengan menyelenggarakan event sebagai pilihan alternatif.
Lantaran penyelenggaraan event di destinasi pantai tidak akan mengubah sedikit pun kontrak karya di wilayah tersebut. Event dapat menjadi langkah alternatif untuk menarik wisatawan berkunjung ke destinasi pantai Kulonprogo. "Bisa untuk menarik wisatawan asing juga seperti misalnya dengan event musik, kita mendorong itu," ungkapnya.
Aris menyadari, untuk merealisasikan event harus ada sponsorship yang leluasa. Padahal, event-event di destinasi pariwisata Kulonprogo masih terhitung sedikit. Bahkan dalam setahun, event di pesisir Kulonprogo bisa dihitung dengan jari.
"Sponsorship harus ada. Event di destinasi pariwisata masih sedikit, bahkan tahun lalu saja tidak ada event dari sponsorship," jelasnya.
Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan, mengatakan Pemkab akan membuat sinergi Kuntul Gunung antara Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul. Menurutnya, sinergi ini penting untuk membentuk satu rangkaian pariwisata pantai selatan (Pansela) serta menggeliatkan dan menghidupkan UMKM dari bentang Kulonprogo di barat hingga Gunungkidul di timur.
"Kami yang pertama akan penguatan kebencanaan dulu, nanti diploting bisa untuk pariwisata apa bisa disesuaikan," katanya.
"Saat ini belum ada investor yang masuk untuk penataan pariwisata Pansela karena kita kan RTRW-nya belum jelas," tambah Agung.
Menurutnya, pengembangan wisata pesisir akan diupayakan agar dapat disokong investor. Selain itu, pemerintah juga akan coba mengajukan dana dari pusat melalui kementerian terkait.
Sedangkan untuk Kuntul Gunung, progresnya saat ini memang belum signifikan karena masih menata di internal terlebih dahulu. Namun, yang jelas sinergi Kuntul Gunung akan menjadi satu wadah bersama. "Masih ada pembenahan internal yang perlu diselaraskan, tetapi Kuntul Gunung sudah masuk dalam agenda," ucapnya.
"Kehadiran Jembatan Kabanaran akan menguatkan dan akan menyambung satu paket wisata yang tidak perlu memakan waktu lama," tambah Agung. Hal itu karena akses menuju tiga kabupaten tersebut bisa lebih singkat dengan kehadiran Jembatan Kabanaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

14 hours ago
10
















































