Gapura Bantul. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Harianjogja.com, BANTUL—Proyek pelebaran jalan dari gerbang gapura batas kota Bantul hingga pertigaan Cepit dikeluhkan sejumlah pengendara karena menyebabkan kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
Aktivitas penebangan pohon yang memakan sebagian badan jalan membuat arus lalu lintas tersendat, khususnya pada pagi dan sore hari.
Penanggung Jawab Proyek Zainal Mutaqim menepis anggapan bahwa terjadi kemacetan parah. Menurutnya, kepadatan hanya bersifat sementara saat proses penebangan pohon berlangsung.
“Kalau macet itu relatif tidak ada. Kalau sekadar berhenti karena proses penebangan pohon ya hanya sesaat. Begitu pohon ambruk langsung dipotong dahan dan dipinggirkan,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Zainal mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan demi keselamatan bersama, baik pekerja maupun pengguna jalan. Pihaknya juga telah memasang rambu peringatan sebelum lokasi pekerjaan serta berkoordinasi dengan pihak Polres dan Polsek setempat agar pengguna jalan bisa memilih jalur alternatif.
“Pekan ini penebangan pohon selesai [selama tidak ada kendala pemadaman dari PLN]. Selanjutnya pembersihan akar, dahan, dan ranting serta pemindahan tiang utilitas seperti milik PLN, Telkom, dan provider lain,” ujarnya.
Kepala Bappeda Bantul, Ari Budi Nugroho menyebut pelebaran jalan memang menjadi kebutuhan mendesak seiring dengan rencana penambahan badan jalan dan jalur pedestrian.
“Secara sosial sudah komplet. Sudah ada koordinasi dengan masyarakat di sekitar dan mereka juga sudah mendukung, jadi proyek ini sudah bisa jalan tanpa hambatan,” kata Ari.
Meski begitu, pihaknya tidak bisa memastikan kapan proyek tersebut akan selesai karena menjadi ranah pelaksana teknis. Namun, ia memperkirakan pekerjaan fisik akan rampung dalam waktu dekat.
“Kalau melihat kondisi lapangan, minggu ini sudah selesai untuk penebangan pohon. Tinggal sisi timur saja,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News